> >

Kartu Tol Akan Dihapus, Mulai 2023 Bayar Tol Pakai Sistem Ini

Kebijakan | 19 Mei 2022, 13:37 WIB
Foto udara sejumlah kendaraan antre melintasi Gerbang Tol Cikampek Utama, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (28/4/2022). Pada H-4 Lebaran 2022, ruas jalan tol Jakarta-Cikampek mengalami kepadatan volume kendaraan dan diperkirakan puncaknya pada H-3 Lebaran. (Sumber: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pemerintah  berencana menghapus penggunaan kartu tol elektronik. Sebagai gantinya, pemerintah akan menggunakan sistem pembayaran tol tanpa kartu atau disebut juga Multi Lane Free Flow (MLFF). Sistem tersebut akan diterapkan secara penuh pada 2023. 

Sedangkan pada akhir tahun ini, akan diuji coba  pada 40 ruas jalan tol. Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, Kemenhub tengah berkoordinasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, terkait sistem MLFF. 

Ia menyampaikan, sistem MLFF akan mengurangi kemacetan di gerbang tol. 

"Salah satu kelebihan sistem MLFF adalah pengguna jalan tol tidak perlu berhenti di gerbang tol apalagi mengantri saat melakukan pembayaran di gerbang tol," kata Budi dalam keterangan resminya kepada media, dikutip Kamis (19/5/2022).

Baca Juga: Bisnis Jalan Tol Bikin Jasa Marga Cuan Rp392,8 Miliar

"Ini masih dalam proses riset ya oleh pihak dari BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) termasuk PUPR termasuk juga pihak BPTJ," tambahnya. 

Dalam proses kajian, ada sejumlah kelebihan sistem MLFF dibanding penggunaan kartu tol elektronik.

Pertama, pengguna tidak perlu berhenti dan mengantre saat membayar tol.  Pada sistem kartu tol elektronik, pengemudi perlu membuka kaca dan menjulurkan tangan untuk melakukan transaksi pembayaran di gerbang tol, dengan cara tapping kartu elektronik.  

Hal itu tak perlu dilakukan jika menggunakan sistem MLFF. Sebagai informasi, penggunaan uang elektronik telah mengurangi waktu transaksi menjadi 4 detik dibandingkan transaksi manual 10 detik. Nah, penggunaan MLFF nantinya akan menghilangkan waktu antrian menjadi nol detik.

Baca Juga: Tol Terpanjang di Indonesia Dibangun Akhir 2022, Panjang 206 Km dan Butuh Dana Rp56 T

Gerbang tol memang menjadi salah satu titik kemacetan di jalan tol. Apalagi jika musim liburan atau mudik lebaran seperti yang terjadi tahun ini. Dengan MLFF, diharapkan tidak ada kepadatan apalagi kemacetan di gerbang tol.

Kemudian, saat kendaraan melewati pintu tol, saldo uang elektronik yang ada pada aplikasi di ponsel akan langsung terpotong. Hal itu memungkinkan karena MLFF menggunakan teknologi Global Navigation Satelit System (GNSS).

GNSS merupakan sistem yang memungkinkan melakukan transaksi melalui aplikasi di smartphone dan dibaca melalui satelit. GPS akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system. 

Baca Juga: Pertalite Jadi Naik Enggak Sih? Ini Kata Erick Thohir

Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif. Penggunaan GNSS sudah banyak diterapkan di negara-negara Eropa Timur termasuk Hongaria.

Penerapan sistem MLFF, juga lebih hemat BBM lantaran kendaraan tak perlu berhenti saat transaksi. 

Proyek MLFF ini menelan biaya sebesar Rp4,4 triliun. Dalam masa uji coba, 50 persen dari total gardu pada gerbang tol akan digunakan untuk MLFF, sedangkan 50 persen digunakan bagi pengguna yang melakukan pembayaran dengan kartu elektronik.

Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto

Sumber :


TERBARU