> >

Pelindo Dilebur 1 Oktober, Kementerian BUMN Beber Keuntungan yang Didapat

Bumn | 28 September 2021, 09:43 WIB
Suasana aktivitas di Makassar New Port yang merupakan salah satu pelabuhan kelolaan PT Pelindo IV di Makassar. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, II, III, dan IV akan resmi dilebur menjadi PT Pelabuhan Indonesia pada 1 Oktober 2021.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo pernah mengatakan dalam konferensi pers secara daring, Rabu (1/9/2021) aksi merger Pelindo I - IV sebagai upaya mewujudkan industri kepelabuhanan nasional yang lebih kuat.

"Total aset dari penggabungan empat Pelindo ini menjadi Rp 112 triliun, pendapatan Rp 28,6 triliun. Jadi skalanya memang sudah masuk ke skala pelabuhan global," kata Tiko saat itu.

Lebih lanjut, dari Kementerian BUMN menjabarkan sejumlah manfaat atau keuntungan dari penggabungan empat Pelindo menjadi satu Pelindo.

Pertama, bagi masyarakat yakni meningkatnya konektivitas dan standarisasi pelayanan satu Pelindo akan berdampak pada efisiensi lalu lintas barang antar pulau dan penurunan biaya logistik secara bertahap, dilansir dari akun Instagram resmi Kementerian BUMN @kementerianbumn di Jakarta, Selasa (28/9/2021).

Penggabungan Pelindo juga membuka lapangan pekerjaan baru melalui investasi di sektor pelabuhan yang semakin meningkat.

Kedua, bagi pemerintah atau negara. manfaat dari penggabungan Pelindo akan mempermudah koordinasi pemerintah dengan satu pengelola BUMN Pelabuhan di Indonesia.

Baca Juga: Pelindo I - IV Merger 1 Oktober, Biaya Pengiriman Barang Jadi Lebih Murah

Penggabungan Pelindo juga diharapkan dapat meningkatkan kontribusi pendapatan negara melalui dividen dan pajak seiring dengan meningkatnya profitabilitas perusahaan. Selain itu juga membuka peluang lebih besar untuk masuknya investasi.

Ketiga, bagi Pelindo sendiri, penggabungan ini akan membawa perusahaan go global. Pasca penggabungan, Pelindo akan menjadi operator terminal peti kemas terbesar ke-8 dunia dengan total throughput peti kemas sebesar 16,7 juta TEUs.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU