> >

Mulai Tumbang, APPBI Sebut Banyak Kios Dijual Hampir di Seluruh Wilayah Indonesia

Ekonomi dan bisnis | 2 September 2021, 12:36 WIB
Sejumlah pertokoan di kawasan Malioboro Kota Yogyakarta tutup saat malam pertama PSBB Jawa-Bali, Senin (11/1/2021) (Sumber: Dokumentasi Humas Pemkot Yogyakarta)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV – Situasi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan menumbangkan sejumlah sektor bisnis, temasuk bisnis ritel.

Seperti pada pemberitaan KOMPAS TV  sebelumnya, ada sekitar lima pusat perbelanjaan atau mal yang terancam dijual lantaran sepi pengunjung pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Bahkan di daerah ibu kota sendiri tersiar kabar bahwa kios di ITC Roxy Mas termasuk ITC Cempaka Mas di lelang. Hal ini merupakan dampak kebijakan PPKM yang berkepanjangan, dan membuat pusat perbelanjaan semakin sepi pengunjung.

Melansir dari Kontan, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengutarakan, pandemi yang berkepanjangan dengan berbagai pembatasan yang diberlakukan membuat banyak Pusat Perbelanjaan kehabisan dana cadangan untuk bertahan.

Melihat kemampuan Pusat Perbelanjaan tidak sama satu dengan yang lain. Terlebih bagi Pusat Perbelanjaan yang sebelum pandemi memiliki kinerja kurang maksimal, maka akan mengalami tekanan yang lebih berat untuk bertahan selama pandemi.

“Kesulitan seperti kios-kios yang di lelang juga tak hanya dialami oleh pusat perbelanjaan yang berlokasi di daerah tertentu saja tapi juga dialami oleh Pusat Perbelanjaan yang berada di wilayah lain. Hal itu karena berbagai pembatasan sudah menyebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya, Rabu (1/9/2021).

Baca Juga: Pusat Perbelanjaan Alami Potensi Kehilangan Pendapatan Hingga Rp 5 Triliun saat PPKM Darurat

Selain itu, ia menyampaikan bahwa dampak pemberlakuan pembatasan operasional pusat perbelanjaan dan apalagi penutupan operasional pusat perbelanjaan tidak serta merta berakhir pada saat pembatasan diakhiri ataupun pada saat pelonggaran diberlakukan. 

“Berdasarkan pengalaman selama pandemi ini, hanya untuk menaikkan tingkat kunjungan sebesar 10-20 persen saja diperlukan waktu tidak kurang dari tiga bulan,” katanya. 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Kontan.co.id


TERBARU