> >

Sri Mulyani: Defisit APBN Capai Rp336,9 Triliun hingga Akhir Juli 2021

Kebijakan | 26 Agustus 2021, 02:05 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/7/2017). (Sumber: KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa defisit APBN mencapai Rp336,9 triliun atau 2,04 persen dari produk domestik bruto (PDB) hingga akhir Juli 2021.

Sri Mulyani menilai posisi defisit APBN di angka tersebut masih sesuai dengan target. Diketahui, pemerintah menargetkan defisit APBN 2021 mencapai 5,7 persen.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Capai 4,5 Persen di Akhir 2021

“Posisi defisit APBN hingga Juli masih sesuai dengan target defisit APBN 2021 yang dipatok 5,7 persen terhadap PDB,” katanya dalam konferensi pers APBN Kita yang disiarkan lewat kanal Youtube Kemenkeu pada Rabu (25/8/2021).

Sri Mulyani menjelaskan, terjadinya defisit hingga Rp336,9 triliun karena hingga akhir Juli pendapatan negara baru mencapai Rp1.031,5 triliun atau 59,2 persen dari target yang mencapai Rp1.743,6 triliun.

Walau tak mencapai target, kata Sri Mulyani, realisasi tersebut mengalami peningkatan sebesar 11,8 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp922,5 triliun.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Sudah Lampaui Level Sebelum Pandemi Covid-19

“APBN mencerminkan kondisi ekonomi yang mulai menunjukkan suatu turn around yang ter-capture dari sisi pendapatan kita,” ujarnya.

Sri Mulyani memerinci sumber pendapatan negara sebesar Rp1.031,5 triliun itu terdiri atas penerimaan pajak Rp647,7 triliun; bea dan cukai Rp141,2 triliun; dan PNBP Rp242,1 triliun.

Menurut dia, penerimaan pajak sebesar Rp647,7 triliun itu merupakan 52,7 persen dari target APBN sebesar Rp1.229,6 triliun. 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU