> >

BPS: Jumlah Penduduk Miskin di Perkotaan Naik, Sementara di Pedesaan Turun

Ekonomi dan bisnis | 15 Juli 2021, 17:04 WIB
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyampaikan nilai ekspor migas di Indonesia, Kamis (15/4/2021) (Sumber: Youtube BPS Statistics)

Menurut Margo, penurunan jumlah penduduk miskin di desa karena keberhasilan berbagai program pembangunan di desa, termasuk adanya penyaluran dana desa.

Pemerintah dapat mengentaskan kemiskinan dengan mengendalikan harga barang yang paling banyak dikonsumsi oleh penduduk miskin.

Salah satunya adalah beras yang berkontribusi paling besar terhadap garis kemiskinan dengan sumbangan 20,03 persen di perkotaan dan 24,06 persen di pedesaan.

Selain itu, BPS juga mencatat garis kemiskinan pada Maret 2021 sebesar Rp472.525 per kapita atau naik 2,96 persen dibandingkan September 2020 dan 3,93 persen dibandingkan Maret 2020.

Oleh karena itu, penduduk yang pengeluarannya di bawah garis kemiskinan tergolong sebagai miskin.

"Penyumbang terbesar garis kemiskinan adalah kelompok makanan dengan share 73,96 persen. Kalau dilihat dari berbagai komoditas yang berpengaruh besar terhadap kemiskinan yang jelas misalnya untuk Maret 2021, untuk makanan, yang terbesar adalah beras," papar Margo.

Dengan asumsi rata-rata rumah tangga miskin memiliki 4,83 anggota rumah tangga, maka garis kemiskinan per rumah tangga nasional pun tercatat sebesar Rp2.121.637.

Baca Juga: BPS Catat Jumlah Pengangguran di Indonesia Capai 8,75 Juta Orang Akibat Pandemi

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU