> >

Khawatir Harga Naik, Pedagang Pasar Tolak PPN Bahan Pokok

Ekonomi dan bisnis | 10 Juni 2021, 19:29 WIB
Pedagang tengah merapikan dagangannya di sebuah pasar wiliayah Jakarta. (Sumber: KompasTV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Rencana pemerintah mengenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk bahan pokok mendapat tentangan dari berbagai lapisan masyarakat. Salah satunya dari para pedagang pasar.

Para pedagang pasar menilai penerapan PPN akan membuat harga jual naik. Imbasnya tentu harga jual dari pedagang pasar ke pembeli juga akan meningkat.

Ini dikhawatirkan akan membuat omzet pedagang turun. Terlebih selama pandemi, penjualan pedagang di pasar juga turun dari biasanya.

“Saya sih tidak setuju dengan kenaikan PPN 12%, karena dengan adanya corona pasar kan sepi terus. Kios pasar kan tahunan harus bayar. Iya terbebani. Pasarnya juga sepi ada berkurang,” ujar Irwan, Pedagang Beras di Pasar Pademangan Timur, Jakarta Utara, Kamis (10/6/2021).

Baca Juga: Wakil Ketua DPR Minta Rencana PPN Sembako Ditinjau Ulang karena Merugikan Masyarakat

Sepinya penjualan akibat pandemi memang menjadi alasan utama, pedagang menolak adanya pajak bahan pokok.

Menurut Mereka, pandemi membuat pendapatan mereka menurun jauh. Mereka belum tahu apakah penjualan akan membaik setelah kondisi normal.

“Ya untuk tahun ini belum bisa, pasarnya juga belum ramai juga, sepi juga. Mudah-mudahaan segera pulih."

"Iya, untuk saat ini belum bisa (menerima pengenaan PPN untuk sembako). Menolak saya. Supaya enggak dinaik-naikin lagi harganya," kata rudi, salah satu pedagang lainnya yang bisa menjual telur di Pasar Pademangan Timur, Jakarta Utara.

Baca Juga: Pemerintah Berencana Kenakan PPN atas Bahan Pokok atau Sembako, Pengamat: Daya Beli Jadi Taruhan

Penulis : Juni Triyanto Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU