Kompas TV religi beranda islami

Berbohong Termasuk Dosa Besar Yang Disepelekan

Kompas.tv - 25 Desember 2020, 20:51 WIB
berbohong-termasuk-dosa-besar-yang-disepelekan
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita bahwa perkataan palsu (dusta atau bohong) adalah termasuk diantara dosa-dosa yang paling besar. (Foto Ilustrasi: Tim Samuel, Pexels)
Penulis : Agung Pribadi

Demikian juga dusta merupakan sifat menonjol orang munafik, bukan sifat orang Mukmin.

  : :

Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tanda orang munafik ada tiga: Jika dia bercerita, dia berdusta; jika dia berjanji, dia menyelisihi; dan jika dia diberi amanah, dia berkhianat”. (HR. Al-Bukhâri, no. 33, 2682, 2749, 6095; Muslim, no. 107/59, 108/59)

Demikianlah akibat yang bisa ditimbulkan dari sikap suka bohong. Karena itu hindarilah berbohong. Rasulullah memperingatkan kepada umatnya akan pedihnya siksa kubur yang akan menimpa seseorang yang suka berbohong

:

Aku melihat dalam mimpi dua orang Malaikat, keduanya berkata: “Orang yang engkau lihat mulutnya dikoyak hingga telinga, adalah seorang pembohong. Ia berbohong hingga kebohongannya tersebut dibebankan kepadanya hingga mencapai ufuk, maka dibuatlah ia diberi beban seperti itu hingga hari kiamat.” (HR. Bukhari)

Begitupun halnya berbohong dalam candaan atau lawakan pun tetap tidak boleh dilakukan, hal ini juga menjadi sebab tak boleh berdusta kepada orang lain saat April Mop.

Maka, berdusta yang tujuannya hanya ingin membuat orang lain tertawa termasuk kena ancaman ‘wail’.

Dari Bahz bin Hakim, ia berkata bahwa ayahnya, Hakim telah menceritakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Celakalah bagi yang berbicara lantas berdusta hanya karena ingin membuat suatu kaum tertawa. Celakalah dia, celakalah dia.” (HR. Abu Daud no. 4990 dan Tirmidzi no. 3315. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Boleh saja bercanda namun jangan berlebihan, sebagaimana halnya analogi masakan yang terlalu banyak dibumbui bisa menyebabkan masakan itu terlalu asin atau terlalu masam.

Wallahu a’lam bish-shawab



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x