Kompas TV regional berita daerah

Kronologi Terungkapnya Pernikahan Sesama Jenis, Berawal Tamu Curiga Perawakan Mempelai Pria

Kompas.tv - 14 Juni 2020, 05:00 WIB
kronologi-terungkapnya-pernikahan-sesama-jenis-berawal-tamu-curiga-perawakan-mempelai-pria
Ilustrasi penagntin baru (Sumber: Pixabay.com)
Penulis : Tito Dirhantoro

SOPPENG, KOMPAS TV - Pernikahan sesama jenis yang terjadi di Desa Baringeng, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, pada Selasa, 9 Juni 2020 akhirnya berhasil terungkap.

Pernikahan yang seharusnya berlangsung bahagia, malah berujung geger. Warga emosi dipenuhi amarah mengetahui kejadian itu karena merasa telah ditipu.

Sampai-sampai mempelai wanita berinisial MT (21) dan mempelai pria yang ternyata seorang perempuan berinisial MTR (24) diamankan demi menghindari amuk massa. 

Baca Juga: Geger Pernikahan Sesama Jenis di Sulsel, Tamu Undangan Curiga Mempelai Pria Ternyata Wanita

Kepala Desa Baringeng, Andi Aris, menjelaskan kronologi pernikahan sesama jenis itu bisa terbongkar.

Andi menuturkan, awalnya pernikahan antara MT dan MITR berjalan lancar. Warga belum menaruh curiga saat itu.

Namun sampai pada suatu ketika, ada tamu undangan yang curiga dengan perawakan mempelai pria yang mirip wanita. 

Kecurigaan itu kemudian ditindaklanjuti dengan mencari tahu asal usul mempelai pria dengan menanyakan langsung kepada kepala desa setempat. 

Baca Juga: Kronologi Pria Tertipu Nikahi Wanita yang Ternyata Laki-laki, Berawal Kenalan di Medsos

Antara kepala desa tempat tinggal mempelai wanita dan kepala desa mempelai pria pun saling berkomunikasi. Dari situlah terungkap fakta mencengangkan kalau pengantin pria ternyata seorang wanita.

"Banyak warga yang melapor akan kecurigaan mempelai pria, akhirnya saya berkoordinasi dengan kepala desa tempat mempelai pria berasal, dan ternyata dari data yang ada dia mempelai pria adalah perempuan, bukan laki laki," kata Andi Aris melalui pesan singkat pada Sabtu, (13/6/2020).

Baca Juga: 5 Fakta Pernikahan Pria NTB dengan Wanita yang Ternyata Lelaki, Malam Pertama Gagal

Hal yang sama juga dikatakan Sitti Salmiah, Kepala Desa Pising, Kecamatan Donridonri. Dia menyebut  
bahwa MTR merupakan warga Dusun Solie, Desa Pising, Kecamatan Donridonri. 

Informasi yang beredar, pernikahan antara MT dan MTR dilakukan secara siri lantaran tidak ada rekomendasi pernikahan dari pihak pemerintah desa maupun dari Kantor Urusan Agama (KUA). 

"Iya memang benar dia adalah warga saya dan dia itu perempuan. Soal pernikahannya itu kami tidak ketahui, sebab tidak ada laporan yang masuk ke kantor desa," kata Sitti Salmiah. 

Baca Juga: "Suami Tahu Kalau Saya Laki-laki, Tapi Tetap Memaksa untuk Bersetubuh"

Setelah identitas mempelai pria terbongkar, aparat kepolisian langsung mengamankan kedua pelaku demi menghindari amukan warga yang geram akan peristiwa itu. 

Setelah diamankan aparat kepolisian, MT dan MTR mengaku telah menjalin asmara sejak lima bulan sebelum menikah.

Namun pada saat hubungan pacaran berjalan dua bulan, MT baru mengetahui kalau calon suaminya MTR adalah seorang wanita. 

Tapi karena persoalan asmara yang dijalin sudah dekat, sehingga MT tidak keberatan jika MTR adalah wanita. Selanjutnya, mempersilakan MTR melamar MT. 

Baca Juga: Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Pengantin Wanita Ternyata Laki-laki

"Keduanya telah kami amankan dan dari hasil penyelidikan bahwa MT ini sejatinya mengetahui bahwa MTR ini adalah seorang wanita dan telah menjalin asmara sejak lima bulan lalu,” ujar Kapolres Soppeng, AKBP Puji Saputro Bowo Leksono.

Meski sama-sama perempuan, Puji menambahkan, keduanya tetap bisa melangsungkan pernikahan setelah MTR memalsukan identitasnya kepada orang tua MT.

“Ini dilakukan untuk mengelabui orang tua MT bahwa dirinya (MTR) adalah seorang pria padahal sejatinya adalah wanita," kata Puji.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x