Kompas TV regional berita daerah

Ketua RT Aniaya Nenek yang Minta Bansos Corona, Ngaku Refleks karena Dituduh Maling di Depan Warga

Kompas.tv - 3 Juni 2020, 22:44 WIB
ketua-rt-aniaya-nenek-yang-minta-bansos-corona-ngaku-refleks-karena-dituduh-maling-di-depan-warga
Ilustrasi penganiayaan (Sumber: Pixabay)
Penulis : Tito Dirhantoro

BOGOR, KOMPAS TV - Asep Supriyadi, Ketua RT 02/07 Kampung Harapan, Desa Sukamaju, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengakui kesalahannya telah menganiaya seorang nenek bernama Arni (70).

Kasus penganiayaan tersebut akhirnya berakhir damai antara kedua belah pihak. Namun, Asep menjelaskan duduk perkara permasalahan tersebut yang berawal karena salah paham.

Menurut Asep, penganiayaan yang dilakukannya terhadap nenek Arni tak sengaja.Ketikaitu, Asep mengaku lelah karena mengusurs pembagian bansos dari Pemerintah Kabupaten Bogor berupa beras.

Baca Juga: Viral Warga Dipukuli Keluarga Ketua RT Saat Tanyakan Bansos, Ini Faktanya

Di saat bersamaan, nenek Arni meminta bansos dengan marah-marah. Selain itu, nenek Arni menuduh Asep maling di depan banyak warga. 

Sontak, Asep yang tak terima dikatakan demikian mengaku refleks, lantas membela diri hingga tangannya mendarat di wajah nenek Arni. 

"Di sana saya dimaki-maki dituduh maling di depan banyajk orang makanya saya refleks bela diri (pukul) dan kebetulan kena muka dia (nenek Arni)," kata Asep dikutip dari Kompas.com, Rabu (3/6/2020).

Asep menjelaskan, insiden tersebut bermula karena selisih paham tentang penyaluran bansos untuk warga dari Bupati Bogor berupa beras 30 kilogram per tiga bulan.

Baca Juga: Viral Ketua RT di Tangerang Curhat: Tahukah Pak Presiden Kami Dicaci Maki Dituduh Makan Uang BLT

Menurut data yang tertera, penerima bansos tersebut tertulis atas nama Nirlana, yang tak lain menantu nenek Arni. Namun, posisinya sang menantu sudah cerai dengan anaknya.

Karena persoalan itulah, akhirnya disepakati bahwa penerima bansos tersebut dilimpahkan kepada nenek Arni. Namun, nenek Arni hanya diberikan satu karung atau 15 kilogram kilogram dari bantuan yang seharusnya 30 kilogram.

Nenek Arni yang tak terima kemudian memaksa untuk mendapat dua karung beras. Ia lalu menanyakan perihal bansos itu.

Asep menuturkan, dirinya sudah menjelaskan bahwa penerima bansos atas nama menantunya dan posisinya saat itu sudah pindah ke Desa Leuweungkolot. Dengan demikian, semestinya nenek Arni tidak mendapat jatah bansos tersebut. 

Baca Juga: Tidak Mendapat Bansos, Seorang Ibu di Wakatobi Ini Mengamuk



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x