Kompas TV regional berita daerah

Kakak Saya Dibawa Polisi ke Kamar di Dalamnya Ada Balok, Pipa, dan Alat Setrum, Lalu Dianiaya

Kompas.tv - 29 April 2020, 13:06 WIB
kakak-saya-dibawa-polisi-ke-kamar-di-dalamnya-ada-balok-pipa-dan-alat-setrum-lalu-dianiaya
Ilustrasi penganiayaan (Sumber: Pixabay)
Penulis : Tito Dirhantoro

Setelah itu, pada Selasa siang sekitar pukul 13.00 WITA, Frengky keluar dari rumah sakit, meski kondisinya masih lemah.

"Tadi malam sekitar pukul 23.57 WITA, kami bawa lagi kakak ke RSUD WZ Johannes, karena mengalami sesak napas, mual, nyeri di dada bagian kiri," ujar Meldy Riwu.

Frengky dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan serius dari dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.

"Sekarang kakak masih terbaring lemah dan dipasang oksigen," kata Meldy.

Baca Juga: Terbongkar Pencurian 7 Pistol di Polda Bangka Belitung, Pelaku Ternyata 2 Polisi Berpangkat Bripda

Meldy menyebut, kasus penganiayaan ini sangat serius, sehingga kondisi kesehatan Frengky semakin parah. Keluarganya syok atas kejadian tersebut.

Kasus ini telah dilaporkan ke Bidang Propam Polda NTT pada Senin malam. Kemudian pada Selasa sore, keluarga dan seorang pengacara memberikan keterangan kepada petugas Propam.

Setelah dari Propam, pihaknya membuat laporan lanjutan di SKPT Polda NTT untuk delik pidana umum.

"Kemarin kita sudah diambil berita acara pemeriksaan di bagian Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda NTT," ucap Meldy.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pembobol ATM di Jakarta dan Bekasi, 4 Bulan Dapat Rp 150 juta!

Meldy berharap kasus ini diproses hingga tuntas, sehingga anggota polisi yang diduga terlibat penganiayaan bisa ditindak sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Sementara itu, Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Johannes Bangun, mengatakan pihaknya sudah menerima laporan tersebut.

Polda NTT, kata Johannes, akan memeriksa sejumlah pihak terkait termasuk pelapor dan para polisi yang melakukan penganiayaan.

"Pelapor hanya menyebutkan satu nama dan teman-temannya. Mereka semuanya akan diperiksa," ujar Johannes.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x