Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Terungkap Identitas Pria yang Jasadnya Ditemukan Termutilasi di Solo, Ternyata Warga Keprabon Wetan

Kompas.tv - 24 Mei 2023, 12:27 WIB
terungkap-identitas-pria-yang-jasadnya-ditemukan-termutilasi-di-solo-ternyata-warga-keprabon-wetan
Kepala Bidang humas Polda Jateng, Kombes Pol. Iqbal Alqudusy. (Sumber: Antara Foto)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Iman Firdaus

SEMARANG, KOMPAS.TV - Polisi akhirnya berhasil mengungkap identitas pria yang menjadi korban pembunuhan sekaligus mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan di daerah Solo dan Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Iqbal Alqudusy mengatakan polisi berhasil berhasil mengungkap identitas korban mutilasi itu setelah memeriksa sidik jari.

Baca Juga: Polisi Harap Tato Naga Bisa Ungkap Identitas Korban Laki-Laki yang Dimutilasi di Solo

Kombes Iqbal menjelaskan, ada beberapa sidik jari korban yang dilakukan pemeriksaan melalui ilmu pengenalan sidik jari.

Dari beberapa sidik jari yang diperiksa tersebut, lanjut Iqbal, polisi berhasil mencocokkannya melalui kartu tanda penduduk atau KTP.

"Yang bersangkutan pernah membuat KTP," kata Kombes Iqbal saat dikonfirmasi pada Rabu (24/5/2023), seperti dikutip dari Kompas.com.

Adapun KTP tersebut mencatat bahwa korban merupakan warga Keprabon Wetan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

"Korban atas nama R alias M warga Keprabon Wetan, Kota Surakarta," ujar Kombes Iqbal.

Selain sidik jari, Iqbal menuturkan bahwa polisi juga mendalami bukti lainnya yang ditemukan yakni berupa tato bergambar naga yang ada di lengan dan tubuh korban.

Baca Juga: Fakta Kasus Mutilasi di Solo: Kepala, Badan, dan Kaki Kiri di Sukoharjo, Tangan Kanan di Surakarta

"Kita sudah mencari beberapa bukti lain seperti foto terkait dengan ada gambar naga," ujar Iqbal.

Terkait perkembangan kasus pembunuhan yang disertai mutilasi itu, Iqbal mengatakan bahwa penyidik saat ini sedang melakukan penyelidikan lanjutan.

Adapun penyelidikan saat ini, kata dia, mengarah kepada rekan, teman hingga keluarga korban untuk dimintai keterangannya.

Hasil keterangan tersebut, nantinya akan dijadikan sebagai petunjuk oleh polisi dalam melakukan penyelidikan kasus pembunuhan tersebut.

"Sementara, masih dalam rangka penyelidikan dan keterangan dari keluarga korban soal kasus ini," ujarnya.

Adapun saat ditanya soal tersangka pembunuhan itu, Iqbal menyebut
polisi sedang dalam tahap identifikasi.

Baca Juga: Soal Temuan Jenazah yang Diduga Korban Mutilasi, Polisi Sebut Masih dalam Pemeriksaan Forensik!

Pihaknya berjanji akan memberi informasi erbaru secara bertahap melalui bukti-bukti yang ditemukan penyidik.

"Tersangkanya masih dalam rangka identifikasi," ujarnya.

Sebelumnya, lima potongan tubuh manusia itemukan di beberapa lokasi di Kabupaten Sukoharjo dan Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng).

Potongan tubuh korban pertama kali ditemukan di wilayah Pringgolayan, Waringinrejo, Cemani, Grogol, Sukoharjo pada Minggu (21/5/2023) berupa tangan kiri.

Lalu, potongan tubuh kedua ditemukan di wilayah Mojolaban, Sukoharjo berupa betis kiri. Selanjutnya, potongan tubuh korban yang lain ditemukan di Cemani, Grogol, Sukoharjo.

Kemudian, potongan kepala ditemukan di aliran anak Sungai Bengawan Solo Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (21/5/2023), malam.

Baca Juga: Polisi Sebut Pelaku Mutilasi Bos Depo Air Minum Tak Alami Gangguan Jiwa

Setelah menemukan sejumlah potongan tubuh manusia itu, pihak kepolisian melakukan otopsi dan berhasil mengidentifikasi jenis kelamin korban, umur dan perkiraan waktu meninggalnya korban mutilasi tersebut.

"Saat melakukan otopsi, petugas menemukan tanda tato di lengan kanan atas dan punggung kanan gambar naga," ujar Iqbal.

Menurut Iqbal,  jenazah tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan perkiraan usia 40 hingga 50 tahun yang terdiri dari kepala, badan, 2 lengan kanan kiri dan 1 kaki kiri.


 

"Waktu kematian di perkirakan Kamis 18 Mei 2023 kira- kira 40 jam sampai 50 jam yang lalu," kata dia.

Di daerah kepala korban juga ditemukan dua luka terbuka berupa kekerasan benda tajam dengan dasar tulang tengkorak.

"Luka itu menimbulkan perdarahan hebat pada rongga kepala," ujarnya.

Menurut tim yang melakukan otopsi, jenazah dimutilasi setelah korban meninggal. Setelah dilakukan mutilasi, korban ditenggelamkan.

"Sebab kematian kekerasan benda tajam pada kepala bagian atas," tutur Iqbal




Sumber : Kompas


BERITA LAINNYA



Close Ads x