Kompas TV regional kriminal

Polisi Tunggu Hasil Observasi Kejiwaan Ayah yang Mutilasi Putri Kandungnya di Riau

Kompas.tv - 14 Juni 2022, 19:04 WIB
polisi-tunggu-hasil-observasi-kejiwaan-ayah-yang-mutilasi-putri-kandungnya-di-riau
Ilustrasi: police line. Seorang ayah di Tembilahan Barat, Kecamatan Tembilahan Hulu, Indragiri Hilir, Riau membunuh dan memutilasi putri kandungnya yang berusia 9 tahun. Pelaku diduga memiliki gangguan kejiwaan. (Sumber: KOMPAS.TV/Ahmad Ilyas)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

Pelaku bahkan berupaya menyerang petugas yang hendak menenangkannya.

"Kita upayakan terus membujuk tapi tidak bisa. Malah sampai 2 kali kita diserang. Jadi karena ada seperti itu saya minta anggota mundur semua," Iptu Ricky Marzuki.

Polisi kemudian memanggil keluarga A untuk membantu menenangkan pelaku.

"Akhirnya datang abangnya yang paling tua, akhirnya dia mau. Setelah parang lepas, baru kita amankan," kata Kapolsek.

Saat berhasil diamankan, pelaku yang dalam posisi tangan terborgol berjalan menuju ke rumahnya, dan pergi ke arah belakang rumah.

Pelaku mengambil bungkusan, yang diduga merupakan potongan kepala manusia, kemudian menyerahkannya kepada polisi.

Diketahui benda yang diserahkan pelaku kepada polisi merupakan bagian tubuh anaknya berinisial F (9).

Pelaku memutilasi tubuh korban menjadi beberapa bagian. Polisi kemudian melanjutkan pencarian hingga ke tepi sungai dan berhasil menemukan bagian-bagian tubuh korban.

"Tapi karena air pasang, kita tidak bisa cari lagi. Setelah sore mau Magrib, air surut. Di situ kita dapatkan lengannya sebelah lagi dan badannya sebelah lagi," lanjut dia.

Berdasarkan hasil autopsi korban, kematian disebabkan oleh tebasan di bagian leher.

Sementara itu, Ketua RT 03 Hasby (41) mengaku sempat bertemu korban sebelum peristiwa sadis tersebut terjadi.

Baca Juga: Satu Terduga Pelaku Pembunuhan Pensiunan RRI Ditangkap

Korban sempat datang ke rumahnya untuk meminjam hijab kepada anaknya.

"Sekitar pukul 10 pagi. Kata korban, bapaknya marah kalau tidak berjilbab. Setelah itu dia beli nasi kemudian korban tidak kelihatan lagi, jadi diperkirakan kejadian ini siang karena dia mengamuk jam 13.30 WIB,” jelasnya.

Ricky menjelaskan, polisi belum sempat menginterogasi pelaku lantaran kondisinya belum memungkinkan.

Pelaku masih mengamuk, sehingga tangan dan kakinya terpaksa diborgol.

"Dalam kondisinya seperti itu, susah kita mau ambil keterangan. Sejauh ini kita baru memeriksa beberapa saksi," terang Ricky.




Sumber : Tribunnews.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x