Kompas TV regional kriminal

Polisi Tunggu Hasil Observasi Kejiwaan Ayah yang Mutilasi Putri Kandungnya di Riau

Kompas.tv - 14 Juni 2022, 19:04 WIB
polisi-tunggu-hasil-observasi-kejiwaan-ayah-yang-mutilasi-putri-kandungnya-di-riau
Ilustrasi: police line. Seorang ayah di Tembilahan Barat, Kecamatan Tembilahan Hulu, Indragiri Hilir, Riau membunuh dan memutilasi putri kandungnya yang berusia 9 tahun. Pelaku diduga memiliki gangguan kejiwaan. (Sumber: KOMPAS.TV/Ahmad Ilyas)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

RIAU, KOMPAS.TV – Polisi menunggu hasil observasi kejiwaan seorang ayah di Tembilahan Barat, Kecamatan Tembilahan Hulu, Indragiri Hilir, Riau, yang membunuh dan memutilasi putri kandungnya.

Pria berinisial A (42) tersebut membuat geger warga sekitar, Senin (13/6/2022), sekira pukul 14.30 WIB.

Ia mengamuk sambil menenteng sebilah parang di pinggir jalan Provinsi Kelurahan 4. A juga diduga membawa organ tubuh bagian dalam manusia.

Belum jelas motif pelaku tega menghabisi dan memutilasi putrinya. Saat ini pelaku sudah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Kota Pekanbaru.

Kapolsek Tembilahan Hulu Iptu Ricky Marzuki saat dikonfirmasi tribunpekanbaru.com, Selasa (14/6/2022) siang, menyebut pelaku akan menjalani proses observasi kejiwaan.

Menurutnya, pelaku terindikasi merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Ia menambahkan, meski terindikasi ODGJ, tapi pelaku tak mengantongi kartu kuning. Maka dari itu, observasi kejiwaan penting dilakukan untuk memastikannya.

"Jadi kita tunggu hasil observasi, apakah memang dia ini gangguan jiwa atau tidak," katanya.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Berhasil Diringkus

"Pelaku kita bawa ke RSJ Tampan Pekanbaru untuk observasi kejiwaan. Untuk waktunya paling cepat sekitar 12 sampai 14 hari," kata dia.

Lanjut Ricky, untuk kelanjutan penanganan kasus ini, tentunya menunggu hasil observasi kejiwaan pelaku.

Observasi bertujuan untuk memastikan apakah memang pelaku mengalami gangguan kejiwaan atau tidak.

Saat mengamuk, pelaku berteriak dan memukul mobil orang yang terpakir hingga kacanya pecah.

"Ini kan yang kalian mau, ini yang kalian mau," teriak A kepada warga yang melihatnya.

Warga yang takut melihat A lantas melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Saat polisi tiba dan berupaya membujuknya, pelaku masih memegang parang.



Sumber : Tribunnews.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x