Kompas TV regional peristiwa

Sri Sultan Hamengku Buwono Buka Suara Soal Fenomena Klitih di Yogyakarta: Itu By Design

Kompas.tv - 1 Januari 2022, 04:35 WIB
sri-sultan-hamengku-buwono-buka-suara-soal-fenomena-klitih-di-yogyakarta-itu-by-design
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X saat ditemui wartawan di kompleks kepatihan, Yogyakarta. (Sumber: Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Hariyanto Kurniawan

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X angkat bicara terkait maraknya fenomena kejahatan jalanan atau klitih di wilayahnya.

Sri Sultan meminta agar fenomena klitih yang mengemuka dalam beberapa waktu terakhir agar tidak dibesar-besarkan karena para pelaku kejahatan tersebut telah ditangkap.

Baca Juga: Cerita Warga Yogyakarta Dikejar Klitih Usai Nonton Konser, Akhirnya Selamat Setelah Mampir ke Warung

"Toh, yang melakukan sudah ditangkap, ya, sudah selesai persoalannya," kata Sultan HB X saat ditemui Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Kantor Kepatihan, Yogyakarta pada Jumat (31/12/2021).

Raja Keraton Yogyakarta itu curiga bahwa persoalan klitih yang muncul di Yogyakarta sengaja didesain dan diperpanjang oleh pihak tertentu.

Tujuannya, kata Sri Sultan, salah satunya agar wilayah Yogyakarta dianggap tidak lagi aman dan nyaman.

Baca Juga: Respons Tagar Yogya Tidak Aman, Kapolres Bantul: Tak Benar, Buktinya Parangtritis-Malioboro Ramai

"Mungkin teman-teman tidak merasa kalau itu by design misalnya, jadi supaya klitih ini diperpanjang terus menjadi sesuatu yang akhirnya dinyatakan Yogya tidak aman dan nyaman," ujar Sultan.

Menurut Sri Sultan, situasi keamanan di wilayahnya selama ini relatif baik, jauh dari gangguan keamanan. Ia pun berharap tahun depan bisa lebih baik lagi.

"Semoga saja pada tahun depan kondisinya bisa jauh lebih baik," tutur Sultan.

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyebut Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki reputasi bagus soal keamanan.

Baca Juga: Kronologi 6 Pelaku Klitih Beraksi di Jakal Yogyakarta, Korban Ditendang dan Dibacok saat Pulang

Demikian hal itu disampaikan mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut saat menemui Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. 

"Yogyakarta punya reputasi yang sangat bagus," kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Bukan tanpa alasan Panglima TNI menyampaikan demikian. Pasalnya, hingga kini Andika mengaku tidak mendapat laporan apa pun yang menonjol mengenai persoalan keamanan di Kota Gudeg tersebut.

"Saya dapat laporan dari Panglima Kodam, dari Komandan Korem secara khusus di Yogyakarta, dari Komandan Lanud, ada Danlanal di sini. Saya tidak mendapatkan laporan yang menonjol (soal keamanan)," ujar Panglima TNI.

Baca Juga: Antisipasi Klitih, Pemkot Yogyakarta Pastikan CCTV dan Lampu Jalan Umum Menyala secara Keseluruhan

Sebelumnya diberitakan, aksi klitih terjadi di antaranya di Jalan Kaliurang Kecamatan Ngaglik, Sleman, pada Senin (27/12/2021) dini hari.

Akibat aksi tersebut mengakibatkan korban mengalami luka di telapak tangan, gigi depan, serta bagian punggung.

Terkait dengan kasus itu, polisi telah mengamankan enam orang yang salah satunya masih berstatus pelajar.

Baca Juga: Fenomena Klitih Ramai di Yogyakarta, Wakapolda DIY Minta Pemprov Lengkapi jalan dengan CCTV

Catatan Polda DIY sepanjang 2021 sebanyak 58 kasus kejahatan jalanan di DIY dengan jumlah pelaku mencapai 102 orang. Jumlah kasus tersebut meningkat jika dibandingkan dengan data tahun 2020 yang tercatat 52 kasus.

Dari 102 pelaku, sebagian besar atau 80 orang di antaranya masih berstatus pelajar, selebihnya pengangguran.

Baca Juga: Identik Aksi Kejahatan Jalanan di Yogyakarta, Ini Arti Kata "Klitih" Sebenarnya

 




Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x