Empat Pasar di Tegal Gunakan Transaksi Non Tunai

PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Bank Indonesia Tegal bekerja dengan pemerintah kabupaten Tegal, launching program piloting implementasi siap Qris pasar tradisional di Pasar Lebaksiu Kabupaten Tegal. Program ini secara resmi diluncurkan oleh Bupati Tegal,Umi Azizah dan kepala perwakilan Bank Indonesia Tegal, M Taufik Amrozy.

Pasar tradisional sudah sejak lama menjadi pusat perekonomian masyarakat. Namun para pembeli dan pedagang belum memperlakukan uang rupiah dengan baik. Sehingga kondisi uang kertas yang beredar di pasar tradisional dalam kondisi rusak. 

Bupati Tegal Umi Azizah, meyakini akan semakin banyak pedagang yang menggunakan Qris karena memiliki banyak keuntungan. Diantaranya aman dari penularan virus, aman dari uang palsu dan bisa terkoneksi dengan pihak Bank BRI sebagai penyedia kredit.

Sementara itu kepala perwakilan Bank Indonesia Tegal, M Taufik Amrozi mengatakan sebanyak empat pasar yang sudah menggunakan Qris yakni pasar Lebaksiu, pasar Trayeman, pasar Bumijawa dan pasar Margasari Kabupaten Tegal. 

Pihak Bank Indonesia Tegal terus akan memberikan pemahaman kepada para pedagang untuk beralih dari transaksi tunai ke transaksi non tunai untuk memudahkan para pedagang dalam melayani pembeli.