Kompas TV regional peristiwa

Ratusan PKL di Bandung Ramai-Ramai Pasang Bendera Putih: Kita Sudah Menyerah Hadapi Pandemi

Kompas.tv - 19 Juli 2021, 21:32 WIB
ratusan-pkl-di-bandung-ramai-ramai-pasang-bendera-putih-kita-sudah-menyerah-hadapi-pandemi
Sebanyak 104 Pedagang Kaki Lima (PKL) Jalan Cikapundung Barat, Kota Bandung, melakukan aksi pasang bendera putih di beberapa kios. (Sumber: KOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Fadhilah

BANDUNG, KOMPAS.TV - Sebanyak 104 pedagang kaki lima atau PKL di Jalan Cikapundung Barat, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), secara serentak memasang bendera putih di kios mereka.

Pengurus Paguyuban PKL Cikapundung Barat Nandang Mulyana mengatakan, bendera putih yang dikibarkan tersebut merupakan sebuah tanda.

Baca Juga: Cerita Muhammad Al Khadziq, Bupati Temanggung yang Perintahkan PNS Belanja di PKL, Ada Apa?

Tanda tersebut artinya bahwa para pedagang sudah tak lagi sanggup menghadapi pandemi Covid-19 karena telah menghancurkan perekonomian para pedagang.

Selama diberlakukan PPKM Darurat, PKL Cikapundung yang terdiri atas pedagang kuliner, stempel, dan buku sudah tidak berjualan, baik siang maupun malam.

Karena sebab itulah, mereka kini sudah tak lagi memiliki pendapatan.

"Bendera putih sudah dipasang sejak seminggu kemarin," kata Nandang saat dihubungi pada Senin (19/7/2021).

Baca Juga: Ketika Pandemi Tak Kunjung Sirna, Gotong Royong adalah Cara Bertahan Hidup Warga

"Maksud dari bendera putih itu bahwa PKL Cikapundung sudah benar-benar terpuruk. Kita sudah pasrah, menyerah, karena kita sudah berusaha, tapi enggak boleh jualan."

Penutupan Jalan Jadi Masalah

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 benar-benar menghancurkan sumber pendapatan para pedagang di Jalan Cikapundung Barat, Kota Bandung.

Ditambah lagi ketika pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Darurat sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021.

Selama PPKM Darurat, banyak jalan disekat. Akibatnya, banyak pengendara yang tak bisa lewat. Hal inilah yang menjadi problem tersendiri.

Baca Juga: Survei LSI: Untuk Pertama Kali Selama Pandemi, Tingkat Kepercayaan kepada Presiden di Bawah 50%

Nandang mengatakan, meskipun ada beberapa pedagang yang memaksa berjualan di siang hari karena tak dilarang, tapi ternyata penutupan jalan membuat ojek online atau ojol tak bisa lewat.

Bagi pedagang kuliner, sistem pesan antar online pun jadi percuma dan tidak bisa diandalkan. Sebab, para driver ojol tak bisa mengambil makanan yang dipesan lantaran jalanan ditutup.

"Driver banyak yang bingung masuknya lewat mana. Makanya banyak yang di-cancel karena jalur masuk semua ditutup," ucapnya.

Karena itu, Nandang sangat berharap pemerintah mengakhiri kebijakan PPKM Darurat yang akan berakhir pada 20 Juli 2021.

Baca Juga: Semangati Nakes di Tengah Pandemi, God Bless: Bersama Jaga Rumah Kita, Indonesia

"PPKM diperpanjang kami tidak menerima. PPKM sekarang saja tidak ada solusi buat kami. Bagaimana kami bisa bertahan hidup," kata Nandang.

"Tolong pemerintah kalau bikin kebijakan kita juga dipikirkan dampaknya, kami semua paham dengan kondisi ini dan kami juga sangat mendukung dengan kebijakan pemerintah, tapi tolong diseimbangkan dengan nasib kami."

Nandang berharap 104 pedagang di Jalan Cikapundung Barat, Kota Bandung, bisa dipekerjakan menjadi apapun oleh pemerintah agar mendapat penghasilan.

"104 (pedagang) ini dipekerjakan apa kek sama pemerintah, yang penting ada hasil. Kalau harus gini terus, kami bingung," ujar Nandang.

Baca Juga: Selama Penerapan PPKM Darurat, Kasus Aktif Covid-19 di Bandung Naik 2.454 Kasus




Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x