"Korban meninggal dunia dan ditemukan di antara semak belukar pinggir sungai sekitar pukul 23.00 Wita," ujar Marhadiansyah.
"Kondisinya tertutup daun pisang dan kepala bagian belakang pecah akibat ditabrak truk."
Marhadiansyah mengatakan, dari pengakuannya kepada polisi, pelaku membuang korban karena takut dihakimi massa.
Baca Juga: Komplotan Pembobol Mesin ATM Tabrak Mobil Polisi Saat Ketahuan, 2 Orang Melompat ke Laut
Pelaku juga mencoba menghilangkan jejak dengan mengubur bekas darah di TKP serta mencuci jok mobil yang terkena darah korban.
"Pelaku sempat membawa korban berputar-putar. Kita masih koordinasi untuk sangkaan pasalnya. Apakah ini masuk laka lantas atau kriminal umum,’’ katanya.
Keluarga korban saat ditemui di rumah duka di RT 008, Sedadap, Nunukan Selatan, Gradus Tahan Tokan (52) menuturkan, Ulfa adalah pribadi yang rajin dan penuh semangat.
Meski sudah menikah dan memiliki putri berusia 10 bulan, ia masih berusaha melanjutkan studinya.
Baca Juga: Komplotan Pembobol Mesin ATM Tabrak Mobil Polisi Saat Ketahuan, 2 Orang Melompat ke Laut
Ulfa mengambil mata kuliah teknologi pengolahan hasil perikanan dan duduk di semester 6.
Ia juga menjadi tukang bersih-bersih kantor Gadis I Nunukan Selatan untuk membiayai kuliahnya dan menambah penghasilan keluarga.
"Dia ditabrak truk sampah DLH Nunukan, bukannya dibawa ke rumah sakit tapi malah dibuang," kata Gradus.
"Hewan saja kalau tertabrak kita pungut, kita kubur. Kenapa ini malah dibuang oleh pelaku."
Keluarga korban berharap mendapat keadilan atas peristiwa ini.
Baca Juga: Jadi Kobran Tabrak Lari, Remaja Perempuan 13 Tahun Meninggal Dunia
"Kami minta pelaku dihukum berat,"kata dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.