Kompas TV regional viral

Masdi, Penjual Pentol yang Memakai Jas dan Dasi, Tiap Senin Dandan Bak Pegawai Negeri

Kompas.tv - 9 April 2021, 15:59 WIB
masdi-penjual-pentol-yang-memakai-jas-dan-dasi-tiap-senin-dandan-bak-pegawai-negeri
Masdi penjual pentol berpenampilan necis seperti bos menunjukkan dagangannya. (Sumber: Tribun Banyumas)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Eddward S Kennedy

BLORA, KOMPAS.TV - Masdi berhenti ketika seseorang memanggil untuk membeli dagangannya: pentol di Blora, Jawa Tengah.

Pentol merupakan jajanan tradisional menyerupai bakso tetapi dengan daging yang sedikit, tak jarang pula pentol hanya berupa tepung kanji.

Berbeda dengan penjual pentol lain, Masdi layaknya pejabat dengan mengenakan setelan jas lengkap, dasi, dan peci kepada pembeli.

Lebih dari 30 tahun dalam berjualan makanan tradisional ini di wilayah Grobogan hingga Blora, banyak orang menyebutnya sebagai senior pentol.

"Pentol ini saya terinspirasi dari cilok khas Jawa Barat," jelas pria kelahiran 1969 ini kepada Tribun Banyumas, Kamis (08/04/2021). 

Baca Juga: Bakso Pentol Juragan Awas Nanti Ketagihan

Memulai kariernya sebagai penjual pentol sejak tahun 1990, Masdi terinspirasi menjual pentol ketika merantau di Jakarta dan sekitarnya.

"Seringkali ada yang jual cilok. Saya berpikiran untuk jualan di kampung halaman," lanjutnya.

Masdi mengungkap penampilan necis ini sudah dia pikirkan sejak 10 tahun terakhir. Idenya lantas dia lakukan dan benar saja, Masdi menjadi pusat perhatian ketika berjualan pentol.

Di hari biasa dia menggunakan jas dan dasi, di hari Jumat dia mengenakan baju koko dan sarung.

Baca Juga: Perkenalkan, Tukang Cat Ini Disebut Sebagai Kembaran Lionel Messi

Dalam hari tertentu, agar tak bosan, Masdi menggunakan baju warna khaki ala pegawai negeri ketika berjualan.

"Senin biasanya pakai khaki," lanjut bapak tiga anak itu.

Tak hanya sepeda motor yang terus membersamai Masdi ketika berjualan, tetap juga speaker aktif kecil yang terus memutar rekaman pengajian sebagai pengingat dirinya.

"Ini yang ceramah adalah guru pesantren anak saya. Anak saya yang ketiga nyantri di Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak. Saya juga ikut ngaji ke sana," ungkap Masdi.

Baca Juga: Mencicipi Jajanan Tradisional Kicak Campur di Blitar

Rata-rata dalam sehari Masdi sanggup menjual rata-rata 50 kilogram pentol. Masdi menjual dagangannya sejak pukul 15.00 WIB hingga 01.00 WIB keesokan paginya.

Masdi tak pernah menghitung berapa keuntungan yang dia peroleh.

"Itu tugas istri di rumah, saya hanya jualan," tuturnya.

Baca Juga: Pedagang Pasar Kambing Nekat Berjualan di Pinggir Jalan Pasca Kebakaran




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x