Kompas TV regional kriminal

Sebelum Fathan Tewas, Kadiman Mengira Ancaman Minta Tebusan Rp 400 Juta dari HP Anaknya Bercanda

Kompas.tv - 15 Januari 2021, 00:48 WIB
sebelum-fathan-tewas-kadiman-mengira-ancaman-minta-tebusan-rp-400-juta-dari-hp-anaknya-bercanda
Ilustrasi jenazah korban pembunuhan (Sumber: Pixabay)
Penulis : Tito Dirhantoro

KARAWANG, KOMPAS TV - Kadiman, ayah dari Fathan Ardian Nurmiftah (18) mengakui sebelum anaknya ditemukan tewas mengenaskan, keluarga sempat menerima ancaman penculikan dan pemerasan uang senilai Rp 400 juta.

Ancaman tersebut disampaikan melalui pesan Whatsapp yang berasal dari nomor anaknya. Pesan tersebut dikirim pada Senin, (11/1/2021) pagi.

"Ada WA (WhatsApp) dari nomor Fathan dengan nada ancaman Senin pagi," kata Kadiman saat ditemui di rumah duka di Perumahan Dinas Peruri, Kecamatan Telukjambe Timur, Kamis (14/1/2021), dikutip dari TribunJabar.

Baca Juga: Bongkar Laporan Komnas HAM Soal Kasus Tewasnya 6 Laskar FPI, Mahfud MD: Ada Komando Pepet dan Tabrak

Ketika itu, Kadiman mengaku, bersama istrinya mencoba untuk tetap tenang dan menganggap ancaman yang disampaikan kepadanya hanya bercanda yang dilakukan oleh Fathan.

Menurut Kadiman, istrinya yang membalas pesan bernada ancaman tersebut. Dalam balasannya, sang istri bilang hal tersebut adalah bercanda.

"Lalu istri saya membalasnya dan bilang itu candaan," ucap Kadiman.

Setelah kejadian itu, Kadiman berinisiatif untuk mencari anaknya Fathan. Namun, upaya pencarian nihil. Fathan masih belum bisa ditemukan.

Baca Juga: Tidak Ada Pelanggaran HAM dalam Kasus Insiden Tewasnya 6 Anggota FPI, Keluarga Korban Minta Keadilan

Karena itu, Kadiman kemudian memutuskan melapor kepada polisi jika anaknya belum kembali ke rumah sejak pergi pada Minggu (10/12/2021).

Selang beberapa hari kemudian, Kadiman mendapat kabar yang ramai diperbincangkan warga terkait adanya penemuan mayat di daerah Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Pada malam hari, Kadiman bersama keluarga coba mendatangi RSUD Karawang untuk memastikan jenazah yang di temukan warga itu.

Hasilnya pun membuat keluarga syok, ternyata jenazah yang ramai dibicarakan warga itu adalah Fathan, anaknya yang masih kuliah di Universitas Telkom Bandung. 

Baca Juga: Mengenaskan, Pria Paruh Baya Tewas Tertabrak KRL di Bogor

Kadiman menjelaskan, sebelum ditemukan tewas, anaknya pamit hendak menginap ke rumah teman akrabnya bernama Aji pada Minggu (10/1/2021) sore.

"Tapi ternyata Fathan tidak pernah datang ke rumah Aji," kata Kadiman.

Kadiman mengatakan, Fathan pernah bercerita jika dia mempunyai kenalan baru yang tinggal di sekitar Pasar Johar, Karawang Timur.

Sejak itu pula, Fathan kerap berhubungan dengan kenalannya itu. Kadiman pun curiga Fathan bertemu dengan orang yang baru dikenalnya itu pada Minggu.

Baca Juga: Pemuda Aniaya Tetangga Hingga Tewas

Lebih lanjut, Kadiman menuturkan, pihaknya berharap Polres Karawang dapat menjatuhi hukuman yang sebanding terhadap pelaku pembunuhan Fathan.

"Ini merupakan cobaan berat bagi keluarga kami. Dan ini merupakan kehendak Allah. Tetapi namanya manusia, saya berharap pelaku segara ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku di Indonesia," ujarnya.

Selain itu, Kadiman berharap agar peristiwa yang menimpa anaknya tidak terjadi lagi pada orang lain di kemudian hari.

Karenanya, dia mengingatkan kepada orang tua lainnya, khususnya yang memiliki anak remaja agar memerhatikan pergaulan anak-anaknya.

Baca Juga: Tukang Service AC Tewas Tersengat Listrik Saat Memperbaiki AC Minimarket

"Jangan menganggap semua orang itu baik. Bisa saja ada yang berniat buruk. Saya berharap tidak terjadi lagi, ini yang terakhir," katanya.

Sementara itu, Polda Jabar telah menangkap pelaku yang diduga menculik dan membunuh Fathan Ardian Nurmiftah (18).

"Sudah ditangkap dua orang," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago, Kamis (14/1/2021).

Adapun motif pelaku melakukan pembunuhan kepada Fathan, kata Erdi, penyidik masih mendalaminya sampai saat ini.

Baca Juga: Seorang Pria Lakukan Aksi Penembakan Secara Acak, Tewaskan Sejumlah Orang di Chicago

"Sedang didalami. Nanti di-update kembali," ucap Erdi.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x