Kompas TV regional politik

Kerabat Luhut Panjaitan Meradang Tidak Disandingkan dengan Bobby Nasution

Kompas.tv - 9 Agustus 2020, 11:49 WIB
kerabat-luhut-panjaitan-meradang-tidak-disandingkan-dengan-bobby-nasution
Suryani Paskah Naiborhu, kader Gerindra. (Sumber: Tribunnews.com)

MEDAN, KOMPAS.TV - Kerabat Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Suryani Paskah Naiborhu, meradang karena tidak disandingkan dengan Bobby Nasution untuk bertarung di Pilkada Kota Medan.

Suryani meradang karena partainya, Partai Gerindra, memilih Bobby Nasution bersama Aulia Rahman. Suryani mengklaim dirinya lebih berhak mendampingi menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu dibandingkan dengan Aulia Rahman.

Karena Suryani merasa telah mengikuti seluruh tahapan mulai penjaringan hingga survei di DPD Provinsi Sumatera Utara. Sementara Aulia tidak pernah mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Medan.

"Saya adalah bakal calon wakil wali kota dari Partai Gerindra, saya adalah kader Partai Gerindra dan saya hanya mendaftar di Partai Gerindra saja," katanya kepada Kompas.com, Sabtu (8/8/2020).

Suryani memaparkan, telah menyerahkan semua berkas pendaftaran ke Kantor DPC Partai Gerindra Kota Medan pada 15 November 2019 lalu.  Sejak saat itu, ia gencar melalukan sosialisasi ke masyarakat. 

Baca Juga: Mabes Polri Respons Curhat Calon Taruna Akpol Gagal Lolos karena Covid-19

Bahkan memberikan uang Rp20 juta sebagai kontribusi survei yang langsung ditransfer ke rekening DPD Partai Gerindra. Uang tersebut ditransfer sebelum acara penyampaian visi dan misi di Hotel Madani pada 1 Desember 2019 lalu. 

Dari tujuh orang yang mendaftarkan diri sebagai calon wakil wali kota ke Partai Gerindra, kata Suryani, hanya dirinya yang memiliki tingkat elektabilitas berdasarkan hasil survei. Yakni mencapai 24 persen.

Sementara H Zainal Arifin mendapatkan 15 persen, Rusdi Sinuraya 14 persen, dan Kol (Purn) Indra Junjungan Nasution mendapatkan 14 persen. Sedangkan Nezar Djoeli medapatkan 12 persen, Putrama Alkhairi 10 persen, Hamdani Simbolon 7 persen, dan Aditya Pranata mendapatkan 4 persen. 

"Saya pun diberi kesempatan untuk menyampaikan visi misi, dilanjut fit and proper test dan penyerahan hasil survei yang dihadiri langsung Pak Gus Irawan." 

Kala itu ia mendengar jika namanya telah diusulkan oleh DPC Partai Gerindra ke DPD Partai Gerindra lalu ke DPP Partai Gerindra. Kepastiannya maju mendampingi Bobby semakin menguat dengan pernyataan Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sigiat Santoso di media massa.

Sejauh ini Suryani masih menunggu keputusan resmi dari partainya mengenai siapa yang akan mendampingi Bobby Nasution.

Baca Juga: Prabowo Subianto Kembali Pimpin Partai Gerindra

Sementara Ketua DPD Partai Gerindra Sigiat Santoso mengatakan, keputusan final rekomendasi pencalonan pilkada diserahkan DPP Partai Gerindra. Secara administratif ditandatangani Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Sekjen Ahmad Mujani.

Sugiat menjelaskan, pihaknya tidak hanya mengusulkan Suryani Paskah Naiborhu, tapi beberapa nama untuk bahan pertimbangan rekomendasi final. 

"Apapun keputusan dari DPP, kita sebagai kader tetap tunduk, patuh dan mengamankan," kata Sugiat.

Terkait tudingan Suryani, bahwa Aulia tidak mengikuti proses dan tahapan penjaringan calon Wakil Wali Kota Medan di internal partai, Sugiat mengatakan ada dua proses yang berlaku. 

Proses pertama adalah dari bawah ke atas atau bottom up. Proses kedua dari atas ke bawah atau top down

Baca Juga: Gerindra Gelar Kongres, Prabowo Diminta Maju Kembali dalam Pilpres 2024

Namun DPP yang kemudian memiliki otoritas untuk memutuskannya, apakah dari bottom up atau dari DPP sendiri. Otoritas tersebut juga berlaku di seluruh DPD, tidak hanya DPD Gerindra Medan saja.

Sesungguh, kata Sugiat, kabar Aulia Rahman akan mendampingi Bobby Nasution di Pilkada Kota Medan sudah diketahuinya. Namun kabar tersebut belum disampaikan ke Suryani karena alasan administrasi yang belum selesai. 

"Apa yang mau disampaikan? Secara administrasi kita menunggu keputusan DPP, misalnya memfinalkan Bobby Nasution-Aulia Rahman, ya kita wajib menyampaikannya, bukan hanya ke kandidat, tetapi ke seluruh infrastruktur partai," sambung dia.

Namun jika Suryani merasa tidak puas dan perlu untuk berhubungan dengan DPP Partai Gerindra, Sugiat mempersilakan. 

"Dalam politik, tidak ada yang tidak mungkin, ya silakan saja misalnya Kak Suryani mau melakukan proses lobi-lobi ke DPP." 

"Namanya politik, sebelum ditetapkan KPU, kita belum bisa memastikan siapa calon wali kota dan calon wakil wali kota kita. Kak Suryani silakan memperjuangkan hak politiknya," katanya lagi. 
 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x