Kompas TV pendidikan edukasi

Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah dan Pengertiannya: Skripsi, Tesis hingga Disertasi

Kompas.tv - 30 Agustus 2023, 07:25 WIB
jenis-jenis-karya-tulis-ilmiah-dan-pengertiannya-skripsi-tesis-hingga-disertasi
Ilustrasi. Jenis-jenis karya tulis imiah: skripsi, tesis dan disertasi. (Sumber: https://indonesiaterhubung.id/)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

Skripsi dulunya persyaratan penting bagi mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana, dan melibatkan ujian di hadapan dosen penguji.

Menyusun skripsi bukanlah tugas yang sederhana, dan memerlukan usaha dalam riset dan pemahaman teknis dalam proses penulisannya.


Baca Juga: Mahasiswa S1 dan D4 Tidak Lagi Wajib Skripsi untuk Syarat Lulus, Ini Ketentuannya

4. Work Paper

Work paper atau kertas kerja, adalah jenis karya tulis ilmiah yang serupa dengan makalah, namun dengan analisis yang lebih mendalam.

Work paper umumnya berisi catatan dari seorang auditor, mencakup prosedur audit yang diterapkan, metode uji yang digunakan, informasi yang dihimpun, serta kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil audit.

5. Paper

Paper adalah sebuah jenis karya tulis ilmiah yang dibuat berdasarkan data dan argumen yang memiliki validitas tinggi. Paper juga sering dijuluki sebagai ringkasan dari penelitian yang telah dilakukan. 

Terdapat sedikit perbedaan antara paper dan makalah, dengan perbedaan utama pada struktur penulisan dan ruang lingkup pembahasan. 

Paper memiliki pembahasan yang lebih singkat karena difokuskan pada analisis masalah yang diangkat.

6. Tesis

Tesis memiliki kesamaan dengan skripsi pada tingkat mahasiswa strata satu (S-1), namun tesis melakukan analisis topik dengan tingkat kompleksitas yang lebih tinggi. 

Oleh karena itu, esensi ilmiahnya lebih kuat dan lebih rumit dibandingkan skripsi. 

Tesis dibuat sebagai persyaratan kelulusan untuk memperoleh gelar magister atau master yang diambil oleh mahasiswa tingkat pasca sarjana (S2).

7. Disertasi

Disertasi adalah tingkatan yang lebih tinggi dari tesis dan menjadi syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar doktor pada mahasiswa program studi strata tiga (S3). 

Isi dari disertasi berupa hasil penelitian orisinal yang memiliki potensi aplikasi dalam kehidupan nyata. Biasanya, disertasi diuji oleh profesor atau doktor senior yang memiliki keahlian dalam bidang yang terkait.

Proses penyusunan disertasi sulit dan memerlukan dedikasi yang tinggi, karena melibatkan penelitian yang mendalam dan kompleks. 

Baca Juga: Akal-akalan Dosen Klaim Skripsi Mahasiswa di Jurnal Internasional Demi Gelar Guru Besar

 

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x