Kompas TV olahraga sepak bola

Kenapa Timnas Curacao Dihuni Banyak Pemain Kelahiran Belanda?

Kompas.tv - 22 September 2022, 19:33 WIB
kenapa-timnas-curacao-dihuni-banyak-pemain-kelahiran-belanda
Skuad Timnas Curacao saat tiba di Indonesia, Rabu (21/9/2022). (Sumber: Instagram @curacao_united)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Gading Persada

Curacao, bersama dengan Aruba dan Sint Maartin, menjadi negara konstituen, sedangkan pulau Bonaire, Sint Eustatius dan Saba menjadi Munisipalitas Khusus. 

Dengan begitu, tiap negara tersebut memilih untuk membentuk tim nasional sepak bola mereka sendiri dan tidak lagi bermain di bawah bendera Antillen Raya. 

Pada tahun 2011 kemudian dibentuklah Federasi Sepak Bola Curacao (CFF) yang menjadi salah satu asosiasi sepak bola termuda di dunia. 

Namun sayangnya, selama 2011-2014, Curacao tak bisa berbuat banyak di sepak bola internasional dengan hanya mencatatkan 6 kemenangan, 6 imbang dan 20 kekalahan. 


 

Kebangkitan Sepak Bola Curacao

Angin segar berhembus ke sepak bola Curacao pada 2015 saat mantan pemain Timnas Belanda, Patrick Kluivert, memutuskan untuk melatih Timnas Curacao. 

Tak tanggung-tanggung, Kluivert yang mempunyai ibu berasal dari Curacao itu menargetkan timnya bisa lolo ke Piala Dunia 2018.

Baca Juga: Indonesia vs Curacao, Iwan Bule: Mudah-mudahan Mereka Melakukan yang Terbaik

Demi mencapai target itu, dengan kebintangannya sebagai pesepak bola, Kluivert mengajak pemain keturunan Curacao yang mayoritas berada di Belanda untuk bermain bersamanya. 

Nama pemain seperti Eloy Room dari Vitesse Arnhem dan Leandro Bacuna dari Aston Villa pun mau untuk membela Curacao meski di usia muda keduanya sempat membela tim junior Belanda. 

Kluivert pun secara langsung bisa mengangkat prestasi sepak bola Curacao melalui filosofi totaalvoetbal dengan memenangkan enam pertandingan, tiga imbang dan hanya kalah tiga kali antara Maret 2015 dan Juni 2016.

Akan tetapi, waktu Kluivert di Curacao hanya berlangsung pendek setelah dia memutuskan melatih tim Ajax Amsterdam U19. 

Posisi Kluivert sebagai pelatih kemudian digantikan oleh asisten manajernya, Remko Bicentini, yang hingga saat ini masih menjadi pelatih Timnas Curacao. 

Sejak saat itu, skuad Timnas Curacao terus diisi para pemain berdarah Curacao yang banyak lahir di Belanda. 

Prestasi Curacao pun juga konsisten meningkat di mana mereka saat ini berada di peringkat FIFA nomor 84, di mana sebelumnya sempat menempati posisi 184.

Dengan fakta tersebut, Timnas Indonesia tentu tidak akan bisa dengan mudah meraih kemenangan saat menghadapi Curacao. 

Jika ingin memenangkan laga, Marc Klok dan kawan-kawan pun harus tampil demi mengantisipasi gaya sepak bola khas Belanda yang bakal ditampilkan oleh Timnas Curacao.  

Baca Juga: Timnas Indonesia vs Curacao, Ketum PSSI: Mereka Bukan Lawan Sembarangan!




Sumber : Kompas TV, thesefootballtimes


BERITA LAINNYA



Close Ads x