Kompas TV olahraga kompas sport

Messi Tetap Tidak Bisa Main untuk Barcelona, Meski Tanpa Digaji? Ini Penjelasan Seorang Kolumnis

Kompas.tv - 9 Agustus 2021, 14:52 WIB
messi-tetap-tidak-bisa-main-untuk-barcelona-meski-tanpa-digaji-ini-penjelasan-seorang-kolumnis
Lionel Messi menangis dalam konferensi pers perpisahan dengan Barcelona, Minggu (8/8/2021). (Sumber: YouTube/Barcelona TV)
Penulis : Gilang Romadhan | Editor : Purwanto

BARCELONA, KOMPAS.TV - Lionel Messi akhirnya resmi mengumumkan diri pergi dari Barcelona pada Minggu (8/8/2021) waktu Indonesia. 

Dalam konferensi pers perpisahannya dengan klub yang telah dia bela sejak 21 tahun lalu, Messi mengaku masih ingin dan sudah melakukan segala cara untuk bertahan di Barcelona.

Bahkan, Messi telah menawarkan kepada jajaran direksi Barcelona untuk memangkas 50 persen gajinya demi bertahan. 

Sebelum Messi menggelar konferensi pers perpisahannya, Presiden Barcelona Joan Laporta sudah menegaskan bahwa mustahil bagi klub untuk mempertahankan sang mega bintang. 

Baca Juga: Pernyataan Lengkap Lionel Messi saat Konferensi Pers Perpisahan dengan Barcelona

"Kami tak punya gerak terkait gaji. Regulasi La Liga mengatur financial fair play dan kami tak punya jarak. Angka-angka yang ditunjukkan oleh audit jauh lebih buruk dari apa yang kami ketahui di awal," sebut Laporta. 

"Singkatnya, kami punya pengeluaran gaji pemain yang jauh lebih tinggi." 

Namun, timbul pertanyaaan, mengapa Messi tidak bermain untuk Barcelona tanpa gaji, jika memang dia mencintai klub? Apakah hal tersebut memungkinkan? 

Kolumnis The Guardian sekaligus penulis buku Fear and Loathing in La Liga, Sid Lowe memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. 

"Mengapa dia harus bermain secara gratis? Khususnya para pemain lain tidak?" tulis Sid. 

Kendatipun Messi bisa bermain untuk Barcelona tanpa digaji, pada dasarnya dia tidak bisa didaftarkan ke La Liga jika para pemain lain juga tidak dipangkas gajinya. 

Sid mengungkapkan Barcelona sudah jatuh di jurang krisis finansial dan menghabiskan 1 miliar euro untuk pembelian pemain sejak 2014 silam. 

Selama kepemimpinan Josep Maria Bartomeu, Blaugrana sudah menghabiskan 430 juta euro untuk memboyong Phillipe Coutinho, Antoine Griezmann, dan Osmane Dembele. 

Saat ini, akibat beban gaji dan pembayaran transfer pemain-pemain di atas, Barcelona kehilangan uang sebesar 487 juta euro dalam satu tahun terakhir. Sedangkan total hutang klub mencapai 1.173 miliar euro. 

Pengeluaran gaji meningkat sebanyak 50 persen dalam periode 2017 hingga 2020. Kemudian, jika ditambah dengan gaji Messi, Barcelona harus menghabiskan 110 persen penghasilan mereka untuk membayar gaji seluruh skuadnya. 

Baca Juga: Lionel Messi Berkali-kali Ucapkan Tak Ingin Tinggalkan Barcelona: Ini Klub yang Saya Cintai

Sementara La Liga menetapkan limit pengeluaran gaji berbanding pemasukan klub di angka 70 persen. 

Menurut jurnalis BBC, Raj Chohan, Barcelona tetap tidak akan bisa mendaftarkan Messi ke La Liga, meskipun sang pemain dikontrak tanpa menerima uang sepeser pun. 

"Hanya untuk memperjelas sesuatu tentang Messi yang bermain secara gratis (dia seharusnya tidak melakukannya)," cuit Raj di akun Twitter pribadinya.

"Rasio upah terhadap pendapatan Barca saat ini sekitar 115%. Bahkan tanpa gaji Messi, itu masih di angka 95%. Batas gaji La Liga ditetapkan sebesar 70%. Jadi meski Messi bermain gratis, Barca tidak bisa mendaftarkannya."

Laporta juga mengungkapkan bahwa memutus kontrak para pemain secara sepihak akan memberikan efek jangka panjang kepada klub. 

Lain itu, Messi mustahil bermain gratis untuk Barcelona jika ditinjau dari aspek regulasi ketenagakerjaan di Spanyol. 

Menurut hukum yang telah ditetapkan Pemerintah Spanyol, seorang pekerja dilarang menerima kurang dari 50 persen gaji kontrak sebelumnya. Hal itu untuk mencegah manipulasi finansial. 

Hal tersebut yang membuat Messi berulang kali menyebut di konferensi persnya, bahwa dia dan klub sudah melakukan segala cara untuk tetap bertahan. 

 



Sumber : The Guardian, BOE, youtube.com/FCBarcelona


BERITA LAINNYA



Close Ads x