Kompas TV nasional peristiwa

Risma: Saya Jenderal Perangnya yang Bertanggung Jawab di Surabaya, Bukan Staf Saya

Kompas.tv - 2 Juli 2020, 21:32 WIB
risma-saya-jenderal-perangnya-yang-bertanggung-jawab-di-surabaya-bukan-staf-saya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Sumber: KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN)
Penulis : Fadhilah

Karena itu, dia mengaku heran adanya informasi yang menyebut bahwa pasien Covid-19 di rumah sakit di Surabaya membludak.

"Saya juga bingung, ini yang penuh itu yang mana, sampai nggak ngerti saya. Karena di data kami itu nggak ada. Malahan rumah sakit itu banyak sekali yang menginisiasi mereka membuat kamar-kamar baru untuk covid-19. Sekitar 2-3 bulan yang lalu kita juga sudah menyiapkan 200 kamar kalau itu terjadi sesuatu. Alhamdulillah 200 bed itu belum pernah ditempati," terang Risma. 

Diketahui sebelumnya, pernyataan Risma tersebut menanggapi pernyataan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya yang menyebut bahwa rumah sakit di Surabaya membludak karena pasien Covid-19.

Hal tersebut terungkap saat udiensi dengan IDI Surabaya terkait penanganan Covid-19 di Balai Kota, Senin (29/6/2020).

Saat audiensi tersebut, Risma tiba-tiba bersujud dan menangis di hadapan seorang dokter.

Tangisan Risma meledak saat Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Remering (Pinere) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo, dr Sudarsono menyampaikan pernyataan jika RSUD dr Soetomo telah melebihi kapasitas.

Selain itu Sudarsono mengatakan banyak warga yang tak mematuhi protokol kesehatan.

Mendengar pernyataan tersebut, Risma langsung bersujud dan menangis sambil memegang kaki Sudarsono.

Sejumlah pejabat Pemkot Surabaya dan dokter terlihat berusaha menguatkan Risma.

"Tolonglah kami jangan disalahkan terus," kata Risma menangis.

Kejadian itu sempat membuat rapat terhenti sejenak. Menurutnya, Pemkot Surabaya telah bekerja keras menangani kasus Covid-19.

Risma mengatakan ia tak ingin ada warga Surabaya yang meninggal karena Covid-19. Tapi di sisi lain, Risma tak ingin ada warganya yang kelaparan.

"Jadi, kami ini sudah bekerja keras, berat. Apa dikira saya rela warga saya mati karena Covid-19 atau mati karena tidak bisa makan?" ujar Risma.

Risma juga mengatakan, Pemkot Surabaya tidak hanya mengendalikan penyebaran Covid-19 di Surabaya. Tapi mereka juga mengurus pasien yang berasal dari luar Surabaya.

"Semalam saya dan Linmas masih mengurus warga bukan Surabaya. Warga bukan Surabaya saja masih kami urus, apalagi warga Surabaya," kata Risma.

Baca Juga: Risma Sebut Kasus Positif Covid-19 di Surabaya Banyak Berasal dari Perumahan Mewah

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x