Kompas TV nasional rumah pemilu

Cak Imin Sebut Tim Hukum Siapkan Berbagai Langkah untuk Beri Kepastian AMIN Siap Putaran Kedua

Kompas.tv - 20 Februari 2024, 14:29 WIB
cak-imin-sebut-tim-hukum-siapkan-berbagai-langkah-untuk-beri-kepastian-amin-siap-putaran-kedua
Capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam konferensi pers persiapan langkah hukum hadapi perkara pemilu, Selasa (20/2/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Tim hukum nasional pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, akan menyiapkan berbagai langkah hukum untuk memberi kepastian bahwa pasangan ini siap memasuki putaran kedua.

Pernyataan itu disampaikan oleh cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar konferensi pers persiapan langkah hukum menghadapi perkara Pemilu 2024, Selasa (20/2/2024).

Dalam pernyataannya, Cak Imin, sapaan akrabnya,  menyampaikan terima kasih pada jajaran tim hukum Anies-Muhaimin.

“Terima kasih kepada Tim Hukum Nasional (THN), Pak Ari dan seluruh jajaran, terutama tim hukum daerah yang telah terus mengumpulkan fakta, data, potensi bagi persiapan terwujudnya pemilu yang jujur, adil,” ucapnya.

“Inya Allah kami akan siap dengan seluruh proses yang berikutnya, di mana THN akan menyiapkan berbagai langkah-langkah hukum untuk memberikan kepastian bahwa pasangan AMIN adalah pasangan yang memiliki kesiapan untuk masuk ke putaran kedua,” beber Muhaimin.

Sementara, Anies Baswedan mengatakan, ia  berharap agar pemilihan umum terjaga integritasnya karena pilar demokrasi adalah kepercayaan.

Baca Juga: Respon Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh, Anies: Kami Tetap Konsisten di Koalisi Perubahan

“Saya ingin tegaskan kepada semua, bahwa pemilihan umum harus dijaga integritasnya. Pilarnya demokrasi adalah kepercayaan, dan salah satu unsur dari kepercayaan adalah kejujuran,” kata dia.

“Agar proses demokrasi ini berjalan dengan baik dan menghasilkan pemerintahan yang berfungsi dengan baik, maka pipres, pemilu, harus dijalankan dengan kejujuran.”

Pihaknya, kata Anies, tidak ingin gegabah menyampaikan adanya kecurangan di hari pertama atau kedua, karena ia ingin rakyat mendapatkan informasi yang akuurat.

“Kami tidak mau gegabah. Tidak ada di hari pertama, hari kedua, deklarasi kecurangan ini, tidak.”

“Kami tidak mau gegabah karena kami ingin menghormati rakyat Indonesia dengan rakyat mendapatkan informasi yang akurat, yang matang, yang sudah terverifikasi,” tegasnya.

Itulah sebabnya, lanjut Anies, tim hukumnya bekerja lengkap, dan ia bersyukur karena tim hukum ini lengkap sampai di daerah, di seluruh provinsi, mengumpulkan semua data.

“Kami tidak akan menyampaikan informasi yang sekadar menimbulkan kontroversi, tetapi kami ingin sampaikan kepada semua, dari temuan sementara, kami menemukan problem yang terbesar bukan di TPS.”

“Tapi problem terbesar yang ditemukan adalah kegiatan-kegiatan pra-TPS. Kegiatan-kegiatan yang membuat aktivitas di TPS itu dipengaruhi dan tidak mencerminkan aspirasi rakyat yang semula ada,” kata dia.

Menurut Anies, temuan yang paling mendasar ada saat pra-TPS.

“ Pra-TPS ini banyak aktivitasnya. Ini yang sangat mengkhawatirkan.”

“Jadi, kualitas dari hasil pemilu yang sesungguhnya harus mencerminkan aspirasi rakyat, di dalam temuan kami sebagian bukan aspirasi rayat, sebagian adalah aspirasi yang dipaksakan kepada rakyat,” tambahnya.

Proses itu, lanjut dia, kebanyakan tidak terjadi di TPS , atau sesudah TPS, tapi terjadinya sebelum sampai ke TPS.

“Sebagai praktik ketidakjujuran, ini adalah peningkatan kualitasnya dibandingkan yang dulu-dulu, dan ini yang bisa mengganggu demokrasi kita,” tuturnya.

“Jadi saya ingin mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia, apa pun pilihan pilpres Saudara-saudara sekalian, boleh memilih nomor 1, boleh memilih nomor 2, boleh memilih nomor 3, tapi harus sama-sama memilih pilpres yang jujur apapun pilihannya.”

Anies menyebut, keberhasilan karena kejujuran akan menghasilkan kekuatan moral yang kuat, tapi keberhasilan yang tidak ditopang dengan kejujuran, apalagi dengan pelanggaran-pelanggaran, akan menghasilkan cacat moral yang berdampak besar.

Baca Juga: PKS Tanggapi Usulan Ganjar untuk Gunakan Hak Angket: Kami Bahas dengan Saksama

“Saya ingin ingatkan kepada semua, pelanggaran-pelanggaran seperti ini bisa terjadi di bidang-bidang yang lain. Kalau pelanggaran di bidang pemilu dibiarkan, sebentar lagi akan terjadi di tempat lain.”

“Di kompetisi bisnis kita akan menemukan ketidakjujuran, di dalam praktik-praktik perubahan peraturan kita akan menemukan ketidakjujuran,” tambahnya.

Jadi, lanjut dia, jika ketidakjujuran dalam pemilu dibiarkan akan terjadi penularan.

“Karena itu pada siang hari ini ketika kami berkumpul bersama di sini, kita mendengarkan, nanti sesudah semuanya lengkap, pada waktunya tentu akan ada langkah berikutnya.”


 

“Sekali lagi saya sampaikan, kami tidak gegabah, kami tidak akan menyampaikan informasi sekadar membuat kontroversi, karena kami ingin menghadirkan hasil pemilu pilpres yang berkualitas, yang penuh dengan nilai kejujuran,” ungkapnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x