Kompas TV nasional humaniora

Ketua IDI Khawatir Pengangguran Intelektual Meningkat Jika Terlalu Banyak Fakultas Kedokteran

Kompas.tv - 5 Februari 2024, 18:30 WIB
ketua-idi-khawatir-pengangguran-intelektual-meningkat-jika-terlalu-banyak-fakultas-kedokteran
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DR. Dr. Mohammad Adib Khumaidi, Sp.OT membeberkan pentingnya proses kredensialing dalam perekrutan tenaga kesehatan oleh fasilitas layanan kesehatan. (Sumber: Tangkapan layar)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DR. Dr. Mohammad Adib Khumaidi, Sp.OT, mengingatkan agar jangan terlalu banyak membuka Fakultas Kedokteran di Indonesia.

Hal itu disampaikan Adib menanggapi debat kelima Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang dilaksanakan di Jakarta tadi malam, Minggu (4/2/2024).

Menurut Adib, jika terlalu banyak Fakultas Kedokteran yang dibuka di Indonesia, dikhawatirkan dalam 5 sampai 10 tahun ke depan Indonesia akan mengalami lonjakan suplai tenaga dokter.

”Kalau tidak tepat dalam memperhitungkan kebutuhan dokter maka 5 sampai 10 tahun ke depan suplai dokter akan berlebih,” ucapnya dalam Zoom meeting, Senin (5/2) siang.

“Kalau itu bisa ditempatkan merata di seluruh Indonesia, tidak masalah.”

Kekhawatirannya jika suplai dokter di Indonesia berlebih adalah pada kesejahteraan dokter dan meningkatnya pengangguran intelektual.

Baca Juga: Cawapres Gibran dan Ketum Demokrat AHY Beberkan Pesan SBY usai Bertemu di Cikeas Bogor

Ia juga menjawab pertanyaan mengenai apakah berlebihan jika berencana membuka 300 Fakultas Kedokteran di Indonesia.

“Sangat berlebihan. Jadi 300 Fakultas Kedokteran sangat berlebihan.”

“Yang menjadi masalah dalam pendidikan kedokteran saat ini adalah biaya pendidikan kedokteran yang masih mahal. Siapa yang bisa mengintervensi terkait biaya? Negara,” tambahnya.

Selain itu, lanjut dia, jika membuka 300 Fakultas Kedokteran, maka akan dihasilkan dokter umum, sedangkan yang dibutuhkan oleh Indonesia adalah dokter spesialis.

“Kalau membuka 300 Fakultas Kedokteran itu yang akan dicetak adalah dokter umum, tapi yang dibutuhkan adalah dokter spesialis.”

“Yang harus kita tingkatkan adalah pembukaan prodi (program studi) dokter spesialis sesuai kebutuhan masing-masing wilayah,” tegasnya.

Dalam penjelasannya, Adib menjelaskan bahwa dari 92 Fakultas Kedokteran yang ada di Indonesia, dalam setahun mereka dapat mencetak 12 ribu dokter baru.

Saat ini pun, lanjut dia, jumlah Fakultas Kedokteran telah mengalami penambahan sebanyak 15, artinya total ada 107 Fakultas Kedokteran di Indonesia.

“Artinya, ada produksi 12 ribu dokter umum per tahun dari 92 Fakultas Kedokteran, yang saat ini sudah bertambah,” tuturnya.

Baca Juga: Ganjar Singgung Soal Anggaran Kesehatan dari APBN Dipotong, Begini Faktanya

Produksi dokter sebanyak 12 ribu orang per tahun ini, menurut Adib masih bisa bertambah karena adanya penambahan Fakultas Kedokteran.

“Kalau kemudian kita bicara sekarang 275 ribu yang dibutuhkan, maka sebenarnya yang kita butuhkan saat ini sekitar 60 ribu dokter.”


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x