Kompas TV nasional rumah pemilu

TPN Ganjar-Mahfud Sebut Prabowo Jualan Nama Jokowi dan Tidak Tawarkan Gagasan untuk Pilpres 2024

Kompas.tv - 28 Desember 2023, 19:03 WIB
tpn-ganjar-mahfud-sebut-prabowo-jualan-nama-jokowi-dan-tidak-tawarkan-gagasan-untuk-pilpres-2024
Foto arsip. Ketua Umum Ganjarian Spartan Guntur Romli. (Sumber: Tangkapan layar Channel Youtube CokroTV. )
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Iman Firdaus

"Jadi kalau dikatakan bahwa yang benar-benar ingin melanjutkan Pak Jokowi sebenarnya ya Ganjar Pranowo, bukan Prabowo," sambungnya. 

Guntur juga menyoroti Prabowo yang sudah dua kali berturut-turut kalah dalam kontestasi Pilpres melawan Jokowi.

"Selama ini Prabowo sudah ditolak orang Indonesia melalui dua kali Pemilu. Kemudian kalau kita ditanyakan, programnya Pak Prabowo apa? Ternyata kan dari 2 pemilu kan jelas, bahwa apa yang ditawarkan Pak Prabowo itu tidak jelas, sudah ditolak oleh masyarakat Indonesia," ujarnya.

Pernyataan Guntur itu merespons komentar politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah, yang menuding bahwa pasangan Capres-Cawapres selain Prabowo-Gibran "tidak jelas" karena tak konsisten dalam menjadi oposisi maupun melanjutkan program Jokowi.

Baca Juga: KPU Laksanakan Rapat Evaluasi Debat Cawapres dan Akan Temui Stasiun TV untuk Gelaran Selanjutnya

Fahri menyindir PDIP yang ia nilai awalnya sangat mendukung Jokowi tapi tiba-tiba sekarang bertolak-belakang dengan Presiden Ketujuh RI itu.

"Partai yang tadinya sangat mendukung Presiden tiba-tiba slipped (tergelincir -red) di ujung. Kelihatan menolak apapun yang datang dari Presiden," ujarnya.

'Itu kemudian publik membaca relevansinya dan memberikan hukuman kepada koalisi atau kandidat yang inkosisten dengan langkah-langkahnya," ujarnya.


 

Sementara Prabowo, kata Fahri, membangun rekonsiliasi dengan Jokowi, sehingga dianggap paling relevan.

"Karena memang kalau kita mengadu antara siapa dengan siapa dalam Pilpers 2024 itu adalah kita mengadu pemerintah dengan oposisi," ujarnya. 

"Antara pemerintah yang ingin meneruskan ide dan gagasan dengan mereka yang melakukan perlawanan dari luar," lanjutnya.

Fahri menilai, rekosiliasi antara Prabowo dengan Jokowi bisa melahirkan kandidat Prabowo-Gibran. Sementara kandidat lain, kata Fahri, tidak jelas relevansinya.

"Rekosiliasi antara Pak Prabowo dengan Pak Jokowi melahirkan kandidat Prabowo-Gibran sementara yang lain menjadi tidak jelas relevansinya," jelasnya.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x