Kompas TV nasional rumah pemilu

Ganjar-Mahfud Janjikan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, INDEF: Pasang Angka Gampang, Realisasinya Susah

Kompas.tv - 26 Desember 2023, 08:00 WIB
ganjar-mahfud-janjikan-pertumbuhan-ekonomi-7-persen-indef-pasang-angka-gampang-realisasinya-susah
Calon presiden-wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD tiba untuk mengikuti debat calon wakil presiden Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (22/12/2023) malam. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) buka suara menanggapi pernyataan calon wakil presiden atau cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen jika menag dalam Pilpres 2024 nanti.

Diketahui, dalam debat Pilpres 2024 pada Jumat (22/12/2023) pekan lalu, Mahfud MD menjanjikan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen apabila dirinya dan Ganjar Pranowo dipercaya untuk memimpin Indonesia.

Namun, menurut Wakil Direktur INDEF Eko Listiyanto, target pertumbuhan ekonomi yang hendak dicapai oleh pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sebesar 7 persen akan sulit terealisasi.

Baca Juga: Bahlil Ingatkan PDIP Sudah Berkuasa 10 Tahun, Ganjar: Pak Bahlil Unik Orangnya, Adaptif

"Jadi, kalau target pertumbuhan ekonomi 7 persen dalam 5 tahun atau rata-rata 7 persen per tahun, memang tidak ada yang tidak mungkin, tetapi sepertinya berat untuk dicapai ya," kata Eko, Senin (25/12).

Menurut Eko, berdasarkan rekam jejak selama era reformasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak pernah menyentuh angka 7 persen.

"Ini pandangan realistis, ya, bukan pesimis. Bukan optimistis berlebihan, ya, karena pasang angka di dalam visi dan misi gampang, merealisasikannya susah," kata dia.

Ia memandang bahwa angka yang paling realistis untuk dijadikan target pertumbuhan ekonomi adalah 6 persen atau lebih tinggi dari capaian pemerintahan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi saat ini, berkisar di angka 5 persen.

Meski demikian, kata dia, untuk menyentuh target 6 persen dibutuhkan kerja keras serta harus memiliki sektor-sektor ekonomi dengan daya ungkit yang tinggi.

Baca Juga: TPN Ganjar-Mahfud Curiga Survei Elektabilitas Prabowo-Gibran di Atas 50 Persen Sudah Dikondisikan

"Target 6 persen pun butuh sektor-sektor yang bisa mengungkit lebih tinggi, terutama dua sektor yang paling penting,” ujar Eko.

“Yaitu sektor industri pertumbuhannya harus lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi di angka 9 atau 10 persen ada optimisme untuk bisa mencapai. Yang kedua sektor pertanian minimal harus setara dengan target pertumbuhan ekonomi.”

Sementara itu, optimalisasi penegakan hukum dengan memberantas korupsi yang menjadi strategi paslon nomor urut 3 itu juga dinilainya belum cukup untuk bisa menembus target pertumbuhan ekonomi 7 persen.

Misalnya, kata Eko, ide Mahfud pada debat cawapres itu yang bisa menangani korupsi ratusan triliun rupiah, kemudian uang hasil sitaan itu dipakai untuk pembangunan.

"Itu bagus, tetapi tidak kemudian bisa ujuk-ujuk menumbuhkan 7 persen. Sebesar-besarnya belanja pemerintah itu hanya akan berkontribusi sekitar 10 persenan, bahkan kurang dari total PDB nasional," ujarnya.

Baca Juga: Optimistis Raih 85 Persen Suara di Solo, Ganjar: Kader Solid!

Menurut Eko, jika penegakan hukum secara serius dan disiplin seperti yang diterapkan di Tiongkok dan negara-negara maju lainnya, dapat membantu mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 7 persen tersebut walaupun membutuhkan waktu yang panjang.

"Sepertinya prosesnya panjang, bisa membantu untuk mewujudkan 7 persen dengan pemberantasan korupsi, saya ragu," tandas Wakil Direktur INDEF ini.


 

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x