Kompas TV nasional hukum

Duduk Perkara 3 Polisi Bakal Dilaporkan ke Propam Imbas Anak Anggota DPR Aniaya Kekasih hingga Tewas

Kompas.tv - 10 Oktober 2023, 22:05 WIB
duduk-perkara-3-polisi-bakal-dilaporkan-ke-propam-imbas-anak-anggota-dpr-aniaya-kekasih-hingga-tewas
Tersangka Gregorius Ronald Tannur di Polrestabes Surabaya, Jumat (6/10/2023). Ronald yang juga anak anggota DPR RI itu menjadi tersangka kasus penganiayaan hingga tewas terhadap kekasihnya. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tiga anggota polisi terancam dilaporkan ke Sie Propam Polrestabes Surabaya oleh pengacara DSA (29), korban penganiayaan anak anggota DPR RI fraksi PKB, Gregorius Ronald Tannur (31) hingga tewas.

Mereka ialah Kapolsek Lakarsantri Kompol Hakim yang kini telah dicopot dari jabatannya, Kanit Reskrim Polsek Lakarsantri Iptu Samikan, dan Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko Widhi.

Kuasa hukum korban, Dimas Yemahura menyebut ingin melaporkan ketiga polisi tersebut karena mereka dianggap mengaburkan fakta kasus. 

Ketiganya dinilai sempat memberi pernyataan terburu-buru yang menyimpulkan penyebab meninggalnya DSA yang dianiaya oleh Ronald Tannur hingga tewas.

Di mana disebutkan Polsek Lakarsantri bahwa kematian DSA yang merupakan kekasih Ronald ini bukan akibat penganiayaan melainkan sakit asam lambung.

"Menurut saya, pernyataannya ini dapat menimbulkan kegaduhan, artinya dapat menutupi fakta hukum yang selama ini sudah berjalan," kata kuasa hukum Dini Sera Afranti, Dimas Yemahura, Senin (9/10/2023).

Diketahui, pernyataan-pernyataan itu terlontar sebelum Satreskrim Polrestabes Surabaya mengambil alih kasus tersebut dan melakukan autopsi kepada jenazah DSA.

"Bayangkan kalau statement mereka ini dijadikan dasar hukum pasti kasus ini tidak akan pernah terungkap. Tindakan tersebut menghalangi proses hukum yang berjalan," sambungnya, dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu mengutip dari Tribunnews, Dimas menyebutkan bahwa pelaporan ini belum dia lakukan karena saat ini pihaknya masih fokus pada kasus penganiayaan terhadap Dini yang masih terus bergulir.

"Kami tim kuasa hukum masih melakukan kajian-kajian hukum dan masih melakukan analisa-analisa apakah perlu kami selaku kuasa hukum melakukan laporan tersebut," ucapnya.

"Yang jelas jika nantinya kami melakukan langkah itu tentu kami akan menginformasikan pada teman-teman media," imbuhnya.

Baca Juga: Rekonstruksi Kasus Penganiayaan oleh Ronald Tannur, 41 Adegan Diperagakan, Fakta Baru Terungkap

Kapolsek Lakarsantri Surabaya Diganti



Sumber : Kompas TV/Kompas.com/Tribunnews


BERITA LAINNYA



Close Ads x