Kompas TV nasional politik

Kaesang Ketum PSI (III): Bidak Catur dan Konstelasi Politik Indonesia

Kompas.tv - 1 Oktober 2023, 10:05 WIB
kaesang-ketum-psi-iii-bidak-catur-dan-konstelasi-politik-indonesia
Presiden Jokowi dan putra bungsunya Kaesang Pangarep. Jokowi akhirnya bersuara terkait Kaesang yang disebut bakal maju pada Pilkada Depok 2024. (Sumber: Dok. Tribunnews)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengangkatan Kaesang Pangarep sebagai ketua umum PSI cukup membuat heboh dunia politik di Tanah Air. Hal itu tak lepas dari momen beberapa bulan mejelang pemilihan umum presiden (Pilpres) 2024 dan karena melibatkan putra bungsu dari Presiden Jokowi.

"Ini akan mengubah konstelasi tentu saja. Di mana pilihan PSI menjadikan Mas Kaesang sebagai (ketum) ini sebagai pilihan yang berani," kata Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar kepada wartawan, Senin (25/9/2023).

Benar saja, selain ucapan selamat dari berbagai kekuatan politik, tawaran bergabung pun langsung berdatangan.

Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani langsung mengulurkan tangan.

"Ayo Mas Kaesang, ikut PDIP aja, yuk," kata Puan setelah menjelaskan bahwa PDIP selalu terbuka.

"Kami akan selalu bersilaturahmi, namun memang sebuah partai itu mempunyai strateginya masing-masing dalam, merangkul, kemudian memenangkan capresnya," ujar Puan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini, Selasa (26/9).

Baca Juga: Diajak Puan Gabung Dukung Ganjar, Kaesang Punya Syarat Kerja Sama

Padahal selama ini PDIP dan PSI sering saling sindir. Salah satu sebabnya, PSI mendeklarasikan Ganjar Pranowo yang jelas bukan kadernya.

Hal itu membuat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terlihat kurang senang.

"Padahal sudah jelas pemilu ada, calon harusnya ada. Pertanyaan saya, big question, bikin partai untuk opo?" ujar Megawati disambut riuh tepuk tangan para kader yang hadir HUT ke-50 PDIP di Jakarta, Selasa (10/1/2023).

"Aku sampai lihatin, aku bilang orang berpolitik kok kayak gitu. Emang enggak punya kader sendiri?" tanya Megawati.

Ketua DPP PDIP Said Abdullah pun menyatakan hal yang sama.

"Kalau partainya kecil mengganggu sesama yang kecil dia tidak jadi berita. Kalau mengganggu partai besar supaya masuk parlemen, selalu akan ganggu. Bukan hanya itu, ganggu Kaesang, habis itu soal kemudian kontrak politik Ganjar," kata Said Abdullah kepada wartawan, Selasa (13/6/2023). 

Rupanya, PSI merasa tak dianggap dengan pencalonan Ganjar itu, sehingga memutuskan menarik dukungan.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x