Kompas TV nasional hukum

Ibu Korban Pembunuhan Anggota Paspampres Sebut Pemerasan terhadap Anaknya Pernah Terjadi

Kompas.tv - 29 Agustus 2023, 17:18 WIB
ibu-korban-pembunuhan-anggota-paspampres-sebut-pemerasan-terhadap-anaknya-pernah-terjadi
Fauziah, ibunda korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh paspampres, Imam Masykur (25), di dialog Sapa Indonesia Pagi, KOMPAS TV, Selasa (29/8/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Fauziah, ibunda korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh anggota Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres mengatakan bahwa anaknya, Imam Masykur (25) sudah dua kali diperas.

Fauziah mengatakan, kejadian pemerasan pertama terjadi pada bulan kedua usai Imam meninggalkan kampung halamannya di Aceh untuk merantau di Jawa, tepatnya di Tangerang Selatan, Banten.

"Yang pertama sama juga, minta tebusan juga, tapi nggak banyak, nggak dipukul keras sekali," kata Fauziah di dialog Sapa Indonesia Pagi, KOMPAS TV, Selasa (29/8/2023).

Ia mengatakan, saat itu dirinya tidak tahu jika anaknya menjadi korban pemerasan. Ia mengaku baru mendengar peristiwa itu dari saudara-saudara atau abang 

"Ibu kurang tahu, karena tidak cerita, dia cerita sama abang dia," jelasnya.

Sepengetahuan Fauziah, Imam memiliki beberapa sepupu di dekat tempat kerjanya.

"Ibu cuma kenal teman di kampung, di Jakarta cuma sama abang-abang sepupu dia," ujarnya.

Baca Juga: Terungkap, Ternyata Ini Alasan Anggota TNI Paspampres Aniaya Imam Masykur hingga Tewas

Ia menambahkan, saat kejadian pertama, Imam tidak menceritakan peristiwa pemerasan tersebut ke keluarganya di kampung, 

"Waktu kejadian pertama, tidak cerita ke kampung, ditebus abang dia," jelas Fauziah.

Ia pun mengaku baru mengetahui peristiwa pemerasan tersebut usai putranya meninggal dunia. 

"Ibu nggak tahu yang (kejadian) pertama nggak tahu. Tahunya saat kejadian kedua," kata Fauziah.

Fauziah pun mengungkapkan, pada saat kejadian kedua ia ditelfon langsung oleh Imam yang menangis sambil minta kiriman uang sebesar Rp50 juta.

"Sambil menangis dia bilang, 'Mak, cepat-cepat kirim duit, ini saya nggak tahan lagi, saya dipukul keras, sikit lagi saya mau mati'," ucap Fauziah menirukan kata-kata anaknya itu.

Saat itu, Fauziah mengatakan, dirinya bingung mencari uang dalam jumlah besar tersebut.

"Pinjam ke saudara-saudara, ke mana-mana aja lah mak, cepat saya nggak tahan lagi," kata dia menirukan suara anaknya yang saat itu menangis keras.

Baca Juga: Ibu Korban Kasus Pembunuhan Terduga Paspampres Tak Tahu Anaknya Punya Masalah di Jakarta



Sumber : Kompas TV, Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x