Kompas TV nasional hukum

Cerita Ibunda Besuk Andi Pangerang di Bareskrim: Anak Saya Sekarang Jadi Marbot dan Imam Salat

Kompas.tv - 12 Mei 2023, 21:18 WIB
cerita-ibunda-besuk-andi-pangerang-di-bareskrim-anak-saya-sekarang-jadi-marbot-dan-imam-salat
Rahmi, ibunda AP Hasanuddin (tengah) didampingi Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN) Muhammad Rofi’i Mukhlis dan pengacaranya JS Simatupang memberikan keterangan kepada wartawan usai mengunjungi putranya di Rutan Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (12/5/2023). (Sumber: ANTARA/Laily Rahmawaty)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Rahmi, ibunda dari peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bernama Andi Pangerang Hasanuddin (APH) membesuk anaknya di Rutan Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, pada Jumat (12/5/2023).

Diketahui, Andi Pangerang kini telah berstatus sebagai tersangka dugaan tindak pidana ujaran kebencian bermuatan SARA terhadap warga Muhammadiyah. 

Baca Juga: Peneliti BRIN Minta Perlindungan Polisi karena Ketakutan Warga Muhammadiyah Marah atas Komentarnya

Adapun Rahmi datang langsung dari Jombang, Jawa Timur, menjenguk anaknya yang ditahan dengan didampingi Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN) Muhammad Rofi’i Mukhlis dan pengacaranya JS Simatupang.

Kedatangannya dalam rangka ingin melihat putranya yang sedang menjalani penahanan sejak Minggu (30/4/2023) akibat kasus hukum yang dijalaninya terkait unggahan bermuatan SARA dan ancaman kepada warga Muhammadiyah.

Dalam pertemuan dengan anaknya, Rahmi menuturkan bahwa anaknya menyampaikan terima kasih kepadanya sekaligus menyampaikan permohonan maaf.

"Anak saya hanya menyampaikan terima kasih mama sudah menyampaikan permohonan maaf, begitu saja sih tadi, ya paling temu kangen saja sama anak," kata Rahmi di Bareskrim Polri, Jumat (12/5/2023).

Rahmi menuturkan dalam pertemuan singkat itu, ia membawa roti untuk putranya dan mendengarkan cerita anaknya selama menjalani penahanan.

Baca Juga: Rektor UMJ: Andi Pangerang Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah karena Terpancing Provokasi Prof. Thomas

"Katanya dia (AP Hasanuddin) sekarang di sini jadi marbot (pengurus masjid), jadi imam salat," ucap Rahmi.

Rahmi pun kembali menyampaikan permohonan maafnya kepada keluarga besar Muhammadiyah atas kekhilafan yang dilakukan putranya.

"Saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar Muhammadiyah, khususnya kepada Ketua Umum Abuya Prof. Dr. Haedar Nashir semoga kekhilafan anak saya dimaafkan," ucap Rahmi.

Sementara itu, Ketua Umum BKN Muhammad Rofi’i Mukhlis mengatakan kedatangannya bersama pengacara keluarga JS Simatupang dalam rangka mendampingi Rahmi untuk bertemu anaknya karena baru bisa berkunjung setelah 12 hari ditahan.

"Tidak ada niat lain kecuali saya mengantar, mendampingi Ibu Rahmi yang mana kemarin ditinggal belum 100 hari bapaknya,” ujar Rofi’i.

“Terus terang ditinggal anaknya yang masih ada di tahanan Bareskrim Polri, otomatis kan sebagai seorang ibu sedih. Jadi kami mendampingi untuk bertemu putranya.”

Baca Juga: Selain Andi Pangerang, Polri Buka Kemungkinan Tetapkan Tersangka Baru di Kasus Muhammadiyah

Rencananya, kata dia, Rahmi mewakili putranya ingin meminta maaf secara khusus kepada keluarga besar Muhammadiyah termasuk Ketua Umum Prof. Dr. Haedar Nashir.

JS Simatupang, pengacara keluarga, menyampaikan bahwa kliennya telah menyampaikan permintaan maaf melalui media.

Berharap, lanjut JS Simatupang, permintaan maaf tersebut dapat perhatian dan dikabulkan oleh Muhammadiyah untuk menjadi pembelajaran bagi AP Hasanuddin.

"AP Hasanuddin yang tadi juga menyatakan dia khilaf dan ini yang pertama dan terakhir," kata JS Simatupang.

Selain itu, kata JS Simatupang, pihaknya berharap kedatangan Rahmi ke Jakarta bisa diterima oleh pengurus Muhammadiyah dan bersedia datang ke keluarga besar Muhammadiyah untuk menyampaikan permohonan maaf.

"Atas nama ibu kandung, atas nama putranya untuk kekhilafan yang terjadi beberapa hari yang lalu," ujar JS Simatupang.

Baca Juga: Anwar Abbas Bolehkan Kader Muhammadiyah Berpolitik, tapi Jangan Bawa Nama dan Simbol Persyarikatan


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x