Kompas TV nasional peristiwa

Gema Takbir di Jakarta, Bali, dan Riau Berkumandang Sambut Idulfitri 1444 Hijriah

Kompas.tv - 21 April 2023, 23:40 WIB
gema-takbir-di-jakarta-bali-dan-riau-berkumandang-sambut-idulfitri-1444-hijriah
Tradisi menabuh bedug saat malam takbiran jelang Idulfitri 1444 Hijriah di Tambak, Jakarta, Jumat (21/4/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gema takbir jelang Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah atau Lebaran 2023 ramai terdengar di berbagai penjuru Indonesia, termasuk Jakarta, Bali, dan Kepulauan Riau, Jumat (21/4/2023).

Takbiran di Jakarta

Di Jakarta, malam takbiran ramai dirayakan umat Islam dengan menabuh bedug dan menyalakan kembang api.

Warga Tambak, Jakarta bahkan secara khusus membuat tenda dan panggung yang digunakan untuk menabuh bedug.

"Memang setiap malam takbiran, setiap tahunnya, kami buat acara seperti ini untuk memperingati hari Lebaran," kata Rohim, salah satu warga Tambak, Jakarta, Jumat (21/4/2023).

"Ini memang sudah tradisi warga Tambak setiap malam takbiran, bedug ini pun didanai oleh swadaya masyarakat," imbuhnya.

Selain menabuh bedug, warga Tambak yang antusias merayakan malam takbiran juga beramai-ramai menyalakan kembang api di ruas jalan raya. Akibatnya, arus lalu lintas dari arah Tambak menuju Manggarai pun tersendat.

Baca Juga: Sunah Nabi untuk Idulfitri, Ini Bacaan Takbiran Lengkap Arab, Latin dan Terjemahan

Menparekraf Sandiaga Uno menabuh bedug di Masjid Istiqlal, Jakarta dalam acara Takbir Akbar Nasional, Jumat (21/4/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

Di sisi lain, Masjid Istiqlal juga menggelar acara Takbir Akbar Nasional. Lantunan takbir menggema di seluruh penjuru masjid. 

Sejumlah pejabat, termasuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, tampak menabuh bedug di Masjid Istiqlal.

Takbiran di Bali

Di Badung Bali, warga menggelar takbir keliling. Warga bersyukur, perayaan Idulfitri kali ini bisa dirayakan tanpa batasan seperti tahun-tahun sebelumnya saat pandemi Covid-19 masih mengganas.

Di sisi lain, musik dari gamelan baleganjur khas Bali turut meramaikan malam takbiran di Masjid Al-Muhajirin Kampung Islam Kepaon, Desa Pemogan, Denpasar, dalam rangka menyambut Idulfitri 1444 Hijriah.

Seka Taruna Jaba Tengah sedang memainkan gamelan baleganjur dalam memeriahkan malam takbiran di Kampung Islam Kepaon, Denpasar, Jumat (21/4/2023). (Sumber: Kompas TV/Ant)

Ketua Seka Taruna Banjar Jaba Tengah Agus Arya mengatakan akulturasi budaya ini selalu terjalin setiap hari raya baik bagi umat Islam maupun Hindu, dan tahun ini timnya telah menyiapkan baleganjur kreasi untuk memeriahkan malam takbiran.

"Alat musiknya khusus baleganjur, ini kreasi. Kita sudah sempat buat lagu baleganjur waktu malam Pangerupukan itu kita bawa kembali memeriahkan takbiran," kata dia di Denpasar, Jumat (21/4) dilansir dari Antara.

Kepala Dusun Kampung Islam Kepaon Muhammad Asmara menuturkan, keberagaman ini telah terjalin sejak lama, tidak hanya saat malam takbiran. Biasanya setiap pawai ogoh-ogoh umat Islam turut terlibat.

"Dari tahun ke tahun setiap takbir keliling selalu diwarnai oleh baleganjur. Itu adalah tradisi warga Hindu yang kita tarik untuk sama-sama gembira malam hari ini. Begitu pula pada hari besar Hindu kita ikut sebagai wujud toleransi," katanya.

Baca Juga: Masyarakat Diminta Tidak Gelar Konvoi saat Malam Takbiran, Kapolri: Kalaupun Ada, Dibatasi

Takbiran di Kepulauan Riau

Pawai obor dan takbir keliling menyambut Idulfitri 1444 Hijriah di Kota Tanjungpinang, Kepri, Jumat (21/4/2023) malam. (Sumber: Kompas TV/Ant)

Warga Kampung Bugis di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menggelar pawai obor sekaligus takbir keliling pada malam menyambut Idulfitri 1444 Hijriah, Jumat malam.

"Pesertanya mencapai ratusan orang. Mereka berasal dari semua surau dan masjid yang ada di Kampung Bugis," kata Afrizal, salah seorang penginisiasi pawai obor dan takbir keliling, Jumat (21/4) malam dilansir dari Antara.

Sebagian besar peserta merupakan anak-anak yang berjalan sambil memegang obor dari bambu. Bagian dalam bambu itu dipasang kain yang disiram dengan minyak tanah supaya mengeluarkan api.

Sebagian peserta lainnya menabuh gendang menggunakan ember sambil melantunkan takbir.

"Kami juga membuat ornamen masjid yang dibawa menggunakan mobil pick up dan sepeda motor roda tiga," ujar Afirizal.

Pemuda lainnya Ansyari Idris menyebut pawai obor dan takbir keliling rutin setiap tahunnya digelar di Kampung Bugis sebagai penanda datangnya bulan Syawal.

Ia menerangkan, selain untuk menyambut Lebaran juga menjadi bagian dari tradisi di tanah Melayu, Provinsi Kepri.

"Kegiatan seperti ini harus terus didorong untuk merajut kebersamaan dan persatuan warga, khususnya di Kelurahan Kampung Bugis," jelasnya.


 



Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x