Kompas TV nasional politik

Sosok Komjen Rycko Amelza yang Dilantik Jokowi Jadi Kepala BNPT, Ternyata Penumpas Dalang Bom Bali

Kompas.tv - 3 April 2023, 20:02 WIB
sosok-komjen-rycko-amelza-yang-dilantik-jokowi-jadi-kepala-bnpt-ternyata-penumpas-dalang-bom-bali
Kepala Lemdiklat Polri Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel (kanan) bersama Dankodiklatal Letjen TNI Marinir Suhartono saat penutupan Diklat Integrasi Kampus Kebangsaan TNI-Polri Tahun 2022 di Lapangan Laut Maluku, Kodiklatal, Bumimoro, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (16/12/2022). (Sumber: ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan atau Lemdiklat Polri Komjen Rycko Amelza Dahniel resmi dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2023).

“Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memutuskan, menetapkan dan seterusnya, kesatu dan seterusnya, kedua mengangkat Saudara Komjen Prof. Rycko Amelza Dahniel, M.Si. sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme,” kata Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama dalam pelantikan Rycko Amelza.

Baca Juga: Komjen Rycko Amelza Dahniel Ditunjuk Jadi Kepala BNPT Gantikan Boy Rafli Amar

Keputusan Presiden tersebut mulai berlaku pada waktu yang ditetapkan, yakni tanggal 3 April 2023.

Pelantikan Komjen Rycko Amelza berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 51/TPA Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Utama di Lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.

Adapun Komjen Rycko Amelza merupakan salah satu sosok anggota Polri yang berprestasi. Reputasinya mencuat usai tragedi Bom Bali II yang menewaskan 202 orang.

Rycko Amelza saat itu memperoleh kenaikan pangkat luar biasa ketika tergabung dalam tim Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang berhasil menumpas teroris bernama Dr. Azahari.

Diketahui, Dr. Azahari merupakan sosok yang diduga kuat dalang di balik Bom Bali II beserta rangkaian peristiwa teror lainnya di Tanah Air.

Kala itu, Bareskrim Polri tak hanya berhasil melumpuhkan Dr. Azahari. Mereka juga berhasil melumpuhkan kelompok teror Azahari di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, pada 9 November 2005.

Baca Juga: Jokowi Lantik Dito Ariotedjo sebagai Menpora dan Rycko Amelza Dahniel untuk Kepala BNPT Sore Ini

Rycko yang sebelumnya menjabat sebagai Kanit Banmin Subden Bantuan Densus 88/Antiteror Bareskrim Polri, lantas mengalami kenaikan posisi menjadi Kapolresta Sukabumi Polwil Bogor Polda Jawa Barat.

Nyaris dua dekade berlalu sejak peristiwa tersebut, lulusan terbaik Akpol 1988 ini pun dipercaya oleh negara untuk menjadi Kepala BNPT.

Rycko ditunjuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggantikan Komjen Boy Rafli Amar yang memasuki masa pensiun. 

Penunjukan tersebut dikonfirmasi oleh Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Irjen Pol. Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (31/3/2023).

Berikut ini adalah berbagai tonggak pencapaian yang didapat Rycko Amelza dalam perjalanannya sebagai anggota Polri hingga menjadi seorang Kepala BNPT.

Komjen Rycko diketahui memperoleh penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akpol 1988.

Baca Juga: BNPT Sebut Ada Indikasi Parpol Terafiliasi dengan Jaringan Terorisme Global

Pria kelahiran Bogor, 14 Agustus 1966 ini pun mengemban tugas pertamanya sebagai perwira pertama (pama) Polda Metro Jaya Lulusan Akpol Tahun 1988. 

Di sela-sela kariernya sebagai anggota Polri, Rycko nyatanya tak meninggalkan dunia akademis. Pada 2001, Rycko berhasil meraih gelar sebagai lulusan Magister (S2) Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia.

Selanjutnya, pada 2002, suami dari Yudaningrum ini mengikuti pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan Lemdiklat Polri (Sespimpol). Rycko pun kembali lulus dengan predikat terbaik untuk penulisan Naskah Strategis.

Tidak berhenti sampai di situ, Rycko kembali menempuh pendidikan pada jenjang S3 dan berhasil tercatat sebagai lulusan doktor (S3) Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia pada 2008 dengan predikat cum laude.

Dalam situs resmi Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, nama Rycko Amelza Dahniel terpampang sebagai salah satu dari empat polisi di laman profil alumni.

Jenjang kariernya pun mencerminkan berbagai gelar akademis yang tersemat dalam nama Komjen Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si. 

Baca Juga: Kepala BNPT Boy Rafli Yakin Umar Patek akan Jadi Warga yang Baik setelah Bebas dari Penjara

Setelah menjadi ajudan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Rycko menjabat sebagai Kepala Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) yang berada di bawah kendali Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) pada periode 3 Oktober 2014-5 Oktober 2016.

Ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Akademi Kepolisian (2 Juni 2017-26 April 2019), hingga menjadi Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri dengan masa jabatan 18 Februari 2021-27 Maret 2023.

Tak hanya terkait bidang pendidikan dan pelatihan, ayah dari tiga anak ini juga pernah menjadi kapolda sebanyak dua kali.

Rinciannya, Kapolda Sumatera Utara pada periode 5 Oktober 2016-2 Juni 2017 dan Kapolda Jawa Tengah dengan masa jabatan 26 April 2019-1 Mei 2020.

Kemudian, ia menempati jabatan sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri pada periode 1 Mei 2020-18 Februari 2021.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x