Kompas TV nasional update

MAKI Sebut David Ozora Korban Sistem Tata Kelola Kemenkeu yang Buruk, Mario Kaya Raya jadi Arogan

Kompas.tv - 27 Februari 2023, 11:25 WIB
maki-sebut-david-ozora-korban-sistem-tata-kelola-kemenkeu-yang-buruk-mario-kaya-raya-jadi-arogan
Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menyebut David Ozora korban sistem tata kelola Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang belum baik, Senin (27/2/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menyebut David Ozora korban sistem tata kelola Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang belum baik, Senin (27/2/2023).

"Apapun, David itu korban dari sistem Kementerian Keuangan yang belum tata kelola yang baik, belum menghindari salah laku," kata Boyamin di program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (27/2).

Boyamin menyebut, sifat pelaku penganiaya David, Mario Dandy Satrio yang merupakan anak mantan pejabat Ditjen Pajak mungkin saja tak arogan jika hidup dalam kondisi ekonomi yang berbeda.

"Kalau ini misalnya tidak kaya raya kan anaknya bisa jadi anaknya nggak arogan, bisa saja dia sederhana dan tidak memukuli orang," ujarnya.

Ia pun menilai, kunjungan Menkeu Sri Mulyani ke rumah sakit untuk menjenguk David tak cukup untuk memperbaiki citra lembaganya, sebab persoalan Kemenkeu harus dituntaskan mulai dari tata kelola yang baik.

"Jadi jangan merasa kemudian cukup mengunjungi, besuk anaknya yang sakit di RS oleh Bu Menteri (Sri Mulyani -red), tapi harus flashback bahwa tata kelolanya memang belum baik," ucapnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Prihatin dan Minta Maaf ke Orangtua David Korban Penganiayaan Anak Pejabat Pajak

Ia juga menyentil pernyataan Sri Mulyani maupun Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengingatkan agar para pejabat negara tidak pamer harta kekayaan.

Menurut Boyamin, pernyataan tersebut salah, karena justru menimbulkan persepsi untuk menyembunyikan kekayaan sesungguhnya dari para pejabat.

"Berarti hanya jangan pamer kan? Berarti disuruh menyembunyikan," ujarnya sambil terkekeh.

"Berarti, kalau disembunyikan boleh dong?" ucapnya.

"Nah ini sesuatu yang salah, harusnya statement-nya: apapun Anda menyembunyikan akan kami kejar, pamer nggak pamer tetap akan kami tindak," kata Boyamin.

Akan tetapi, ia menekankan bahwa pernyataan tersebut sebaiknya bukan hanya dijadikan narasi semata, namun juga harus ditindaklanjuti oleh pemerintah.

Di sisi lain, ia menyampaikan doa agar David yang menjadi korban penganiayaan Mario lekas sembuh.

Baca Juga: Polisi: Mario Penganiaya David Ozora Mengaku Menyesal

Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, kasus penganiayaan terhadap David oleh Mario pada Senin (20/2) menjadi sorotan publik. Video penganiayaan Mario tersebar di media sosial dan menuai kritik warganet.

Tak hanya terkait peristiwa penganiayaannya, namun pubik juga menyoroti latar belakang pelaku yang merupakan anak mantan pejabat pajak bernama Rafael Trisambodo.

Selain menyoroti kondisi korban David yang koma dan masih terbaring di ICU RS Mayapada, Kuningan, Jakarta, warganet juga membagikan unggahan di media sosial Mario yang kerap memamerkan kekayaannya.

Ada sejumlah video yang menunjukkan laki-laki 20 tahun itu mengendarai kendaraan-kendaraan mewah, di antaranya motor gede (moge) Harley Davidson dan mobil jeep Rubicon.

Baca Juga: Mahfud MD: LHKPN Rafael Alun Harus Tetap Diselidiki Meski Sudah Mundur dari ASN Kemenkeu

Rubicon berwana hitam yang dikendarai Mario saat menghampiri dan menganiaya David pada 20 Februari lalu, ternyata tak tercatat di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ayahnya, Rafael.

Praktis, kasus penganiayaan David itu pun berbuntut pada dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) serta desakan publik untuk meminta transparansi pemerintah, terutama pejabat ditjen pajak.


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x