Kompas TV nasional kriminal

7 Kasus Kekerasan Anak Muda yang Sempat Viral di Media Sosial, Termasuk Pembunuhan Ade Sara

Kompas.tv - 24 Februari 2023, 17:23 WIB
7-kasus-kekerasan-anak-muda-yang-sempat-viral-di-media-sosial-termasuk-pembunuhan-ade-sara
Ilustrasi kekerasan. (Sumber: Envato)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kasus kekerasan yang dilakukan oleh anak muda terus terjadi. Terbaru, kasus kekerasan anak muda yang dilakukan oleh anak pejabat pajak.

Anak muda bernama Mario Dandy Satriyo (20) yang adalah anak dari Rafael Alun Trisambodo itu menganiaya David (17) yang merupakan anak dari Jonathan Latumahina, seorang petinggi di Gerakan Pemuda (GP) Ansor.

Mario bersama teman-temannya menganiaya David pada sekitar pukul 20.00 WIB, Senin (20/12/2023). Akibat penganiayaan tersebut, David mengalami luka serius. Bahkan, korban dikabarkan koma selama beberapa hari.

Hingga Jumat (24/2) ini, korban masih dirawat di ruang ICU rumah sakit.

Kasus kekerasan yang dilakukan oleh anak ini tentu bukan satu-satunya kasus yang menghebohkan dan viral di jagat maya. Berikut 7 kasus kekerasan yang dilakukan oleh anak lainnya yang pernah terjadi:

1. Pembunuhan Ade Sara oleh sepasang kekasih

Pada 5 Maret 2014 atau sembilan tahun yang lalu, seorang perempuan muda ditemukan tewas di pinggir tol Bintara, Bekasi, Jawa Barat. Perempuan itu kemudian teridentifikasi sebagai Ade Sara Angelina Suroto (19), mahasiswi di Universitas Bunda Mulia, Jakarta Utara.

Berselang tiga hari sejak penemuan jenazah Ade Sara, polisi berhasil mengungkap pelaku pembunuhan. Orang yang menghabisi nyawa Ade Sara adalah mantan kekasihnya, Ahmad Imam Al Hafitd (19), bersama sang pacar baru, Assyifa Ramadhani.

Kedua pelaku membunuh korban di dalam mobil Kia Visto milik Hafitd di sepanjang perjalanan wilayah Jakarta Selatan - Jakarta Timur.

Kepala Resor Bekasi Kota Kombes Priyo Widiyanto kala itu mengatakan, penganiayaan itu terjadi pada rentang waktu Senin pukul 19.00 WIB sampai dengan Selasa (4/3/2014) pukul 23.00 WIB.

"Selama 26 jam mereka melakukan penganiayaan," ujar Priyo.

Ketiganya sendiri sudah saling mengenal sejak sama-sama bersekolah di SMAN 36 Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur. Sakit hati menjadi motif keduanya membunuh Sara, meski alasannya berbeda.

Hafitd membunuh Sara karena sang mantan tidak mau dihubungi apalagi bertemu, sementara Assyifa cemburu dan khawatir pacarnya kembali berpacaran dengan Sara.

Baca Juga: Pacar Mario Anak Pejabat Pajak Diduga Giring David ke TKP Penganiayaan, Polisi: Status Masih Saksi

2. Kasus perundungan di Tangsel

Pada 15 Mei 2022 lalu terjadi sebuah kasus seorang anak berinisial MZA yang berusia 16 tahun mengalami kekerasan. Kasus kekerasan ini terjadi di wilayah Serpong, Tangerang Selatan.

Pelakunya juga masih berusia belia. Kasus ini terungkap setelah video peristiwa kekerasan tersebut viral di media sosial.

N, orangtua dari MZA, menemukan banyak foto dan video penganiayaan saat mengecek telepon seluler (ponsel) anaknya.  Dalam video tersebut, MZA dirundung oleh sejumlah pelaku.

Dalam video yang beredar, tampak MZA dipaksa menjulurkan lidahnya dan kemudian terduga pelaku menyundutkan rokok ke lidah MZA.

Dalam video lainnya yang beredar, terlihat empat orang anak sedang mengerubungi korban. Salah satu pelaku tampak memegang obeng yang kemudian ditusuk-tusukkan ke tubuh korban.

3. Kasus pelajar tendang nenek

Kasus selanjutnya adalah kekerasan yang dilakukan oleh pelajar yang menimbulkan kegaduhan pada November 2022 lalu.  Dalam video yang beredar di media sosial, pelajar di Tapanuli Selatan itu menendang nenek hingga tersungkur.

Tampak tiga sepeda motor yang berhenti dengan masing-masing ditumpangi dua orang. Polisi kemudian mengamankan enam pelajar dan memanggil para orang tua dari para pelajar tersebut, pihak sekolah, hingga kepala desa setempat. Polisi juga mencari sang nenek yang menjadi korban.

Orang tua pelajar telah meminta maaf atas aksi anak-anaknya. Mereka menyampaikan permintaan maaf kepada korban, keluarga korban, dan masyarakat umum.

Baca Juga: Polisi Turun Tangan, Selidiki Dugaan Kekerasan Terapis Rumah Sakit di Depok kepada Anak Autisme

4. Siswa dipukuli hingga tersungkur

Kemudian ada juga kasus kekerasan oleh pelajar di SMP Muhammadiyah Butuh, Purworejo. Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito, Kamis (13/2/2020) kala itu menjelaskan, penganiayaan terjadi pada Selasa (11/2/2020), sekitar pukul 08.00 WIB.

Menurut video yang beredar memperlihatkan seorang siswi SMP dianiaya tiga siswa di ruang kelas. Tak hanya memukul dengan tangan kosong, mereka juga menggunakan gagang sapu dan menendang siswi tersebut.

Sementara, siswi yang dipukuli tampak diam saja sembari memegang perutnya, seperti kesakitan. Siswi itu juga merunduk dan tak melakukan perlawanan saat dipukuli.

5. Penganiayaan oleh 5 ABG di Bogor

Lima ABG melakukan penganiayaan terhadap remaja putri berinisial VC (14) di kawasan pedestrian Jalan Jalak Harupat, Kota Bogor. Aksi penganiayaan ini pun sempat viral di media sosial.

Lima ABG tersebut kemudian ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan hasil laporan orang tua korban dilengkapi dengan hasil identifikasi rekaman video yang direkam pelaku hingga viral.

Kelima tersangka tersebut yakni SL (17) yang putus sekolah, JR (12) pelajar SMP kelas VIII, DS (14) putus sekolah, CC (14) pelajar yang baru tamat SMP, dan PT (14) pelajar SMP kelas IX.

Kala itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro pada Rabu (29/6/2022) menjelaskan, akibat tindak penganiayaan itu, korban mengalami luka memar di bagian kepala.

VC menjadi korban perundungan dan kekerasan oleh lima temannya yang masih satu kelompok di komunitas Al Empang Pusat. Aksi tersebut dipicu perselisihan antara korban dengan dua pelaku.


 

6. Saling olok berujung penganiayaan

Seorang remaja berusia 12 tahun dianiaya oleh temannya sendiri di daerah Cilincing, Jakarta Utara. Dua pelaku itu berinisial S (16) dan R (15).

Kedua pelaku diduga melakukan penganiayaan dan pemukulan terhadap korban. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (4/12/2022) sekitar pukul 15.30 WIB.

Dalam rekaman video yang viral, tampak seorang remaja perempuan tengah 'diinterogasi' oleh teman perempuannya. Pelaku kemudian menampar dan memukuli korban.

Saat dimintai keterangan, aksi penganiayaan itu berawal karena saling ejek. Pelaku tidak terima dituding sudah tidak perawan oleh korban.

Baca Juga: Eksploitasi dan Kekerasan Anak Jadi Dampak Negatif Pariwisata, Kemen PPPA Siapkan Panduan Pencegahan

7. Hinaan berujung pembunuhan dengan tali sepatu oleh teman sepergaulan

Anak berusia 15 tahun berinisial FM dihabisi oleh orang terdekatnya sendiri, yaitu teman sepergaulan. Tiga pelaku pembunuhan diketahui berinisial S (20), I (22) dan A (13). Dua di antaranya bahkan merupakan kakak beradik, S dan I.

Saat sedang minum minuman keras, terjadi percekcokan antara pelaku I dengan korban lantaran korban menghina ayah I.

"Berdasarkan hasil keterangan daripada tersangka I, dia (korban) mengejek bapaknya," ujar Kapolres Tangsel AKBP Sarly Sollu saat konferensi pers di Mapolsek Pagedangan, Selasa (3/1/2023).

Mendengar ucapan yang dilontarkan korban, I lantas sakit hati dan kemudian membalas korban dengan mengancam akan membunuhnya.

Karena terbakar emosi, I langsung mencekik korban dengan menggunakan tangan kosong. Namun, FM belum meninggal. Kemudian I mengambil kunci motor milik korban untuk menahan agar korban tidak pulang. Tidak lama berselang, korban muntah-muntah karena minuman.

Melihat kondisi korban semakin lemah, I mencari sesuatu untuk membunuh korban dan menemukan tali sepatu.

"Pada saat korban muntah-muntah, tersangka I langsung mencekik korban dari belakang dengan menggunakan tali sepatu," jelas Sarly.

 

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x