"PDI-P sedang persiapkan, momentum politik itu penting. Ketika kita umumkan, semua partai ingin menang. PDI-P ingin menang dengan calon presidennya," jelasnya.
"Lalu kerja sama dengan partai gotong royong, bukan PDI perjuangan saja, tapi juga partai lain yang mendukung," tambah Hugo.
Baca Juga: Teratas di Survei Litbang Kompas, Ganjar Pranowo Bungkam, Lebih Pilih Urus Beras dan Minyak Goreng
Sementara itu, Yohan Wahyu, peneliti Litbang Kompas menyebut, sinyap PDI-P sudah terlihat dengan menyebut sejumlah nama dari kader, terkhusus mulai dari Ganjar Pranowo sampai Puan Maharani.
"Soal mekanisme partai, ini beda. Amanah Ketum Mega presiden ke ketum, itu harus kita hormati. Saya percaya, PDI-P mengutamakan kepentingan rakyat, apalagi selalu clue capres dari kader partai," jelas Yohan.
Adapun dalam Survei Litbang Kompas Bertajuk Survei Kepemimpinan Nasional itu disebutkan, PDIP kembali menempati posisi teratas dengan elektabilitas 22,9 persen atau naik 1,8 persen dibandingkan dengan survei Oktober 2022.
Peringkat kedua juga masih ditempati Partai Gerindra meski elektabilitasnya menurun 1,9 persen menjadi 14,3 persen.
Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dan diselenggarakan Litbang Kompas pada 25 Januari-4 Februari 2023.
Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ± 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.