Kompas TV nasional hukum

Ketua RW Sebut Bripka Madih Pernah Asapi Rapat, Pasang Setrum di Tiang hingga Teror Guru

Kompas.tv - 5 Februari 2023, 19:27 WIB
ketua-rw-sebut-bripka-madih-pernah-asapi-rapat-pasang-setrum-di-tiang-hingga-teror-guru
Ketua RW 03 Jatiwarna Nur Asiah dalam konferensi pers kasus sengketa lahan Bripka Madih di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (5/2/2023). (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua RW 03 Jatiwarna, Bekasi, Nur Asiah membongkar sikap hingga perilaku anggota Provost Polsek Jatinegara, Bripka Madih, dalam konferensi pers kasus sengketa lahan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (5/2/2023). 

Asiah menyebut Bripka Madih adalah sosok yang arogan dan kerap meresahkan warga.

Ia mencontohkan, pada 31 Januari 2023 sekitar jam 14.00 WIB, warga mengadu karena Bripka Madih membawa rombongan sekitar sepuluh orang.

Rombongan tersebut memasang patok di depan rumah para warga di RT04/RW03. 

"Patoknya satu, banner ada dua. Di depan rumah warga kami ini, Ibu Soraya, Bapak Bripka Madih ini memasang pos ditunggui beberapa orang yang kami tidak kenal sampai 04.00 WIB," jelasnya dalam konferensi pers.

Asiah menyatakan para warga merasa resah dengan tindakan yang dilakukan oleh Bripka Madih. Pasalnya, warga merasa tak pernah bersengketa perihal tanah dengan Bripka Madih. 

Baca Juga: Polda Metro Jaya: Data Bripka Madih Tak Konsisten dengan Data Kami dalam Kasus Sengketa Tanah

"Dalam arti bukan haknya dari Bapak Bripka Madih memasang patok di depan rumah warga kami. Kecuali, mungkin itu sudah ada putusan pengadilan," lanjutnya. 

Asiah mengatakan warga juga merasa terganggu karena selama proses Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di wilayah RT 04/RW 03, yang menurut Bripka Madih belum pernah dijual, dengan girik 191 dan selisih luas, delapan warga tidak bisa mengikuti PTSL.

"Padahal warga kami ini sudah menyerahkan bukti-buktinya. Itu salah satu yang bikin warga kami resah, karena patok ini dipasang persis di depan rumah mereka. Begitu juga pos," lanjutnya.

Hal tersebut membuat warga ketakutan, tetapi mereka tak bisa melakukan apa-apa karena menghormati posisi Bripka Madih yang merupakan polisi.

"Warga kami merasa ketakutan, warga kami diam saja, karena mohon maaf beliau ini polisi, kami hormati. Tetapi warga kami merasa terganggu secara psikis," lanjut Asiah.

Baca Juga: Bripka Madih Hadiri Jumpa Pers Polda Metro: Ini Bukan soal Lahan yang Sudah Dijual, tapi yang Belum

Asiah juga mengatakan Bripka Madih pernah membakar sesuatu saat rapat sedang digelar sehingga menyebabkan asap.

"Ketika kami sedang rapat, rapat dengan tim kami di RW 03 tiba-tiba kami ditabuni, karena posisi rapat kita di sebelah rumah beliau," jelasnya. 

"Kita lagi rapat dibakarin asap, kemudian kami pernah juga mengalami bau yang sangat anyir nggak tahu dari mana."

Selain itu, Bripka Madih disebut pernah melakukan teror pada guru-guru yang mengajar di dekat rumah anggota polisi itu.

Asiah juga mengatakan Bripka Madih pernah memasang setrum pada tiang listrik dan itu bisa dikonfirmasi kepada warga RW 03.

Baca Juga: Sindir Pihak yang Asal Kritik Pemerintah, Luhut: Tidak Gampang Mengatur Republik Ini!

"Belum lagi teror kepada guru-guru yang mengajar di sebelah rumah beliau, itu salah satunya," lanjutnya.

"Kemudian kasus, mungkin sudah lama juga, pernah beliau ini tiang listrik dikasih setrum, bapak bisa tanya ke warga RW 03 dan beliau sempat waktu itu bermasalah juga dengan salah satu warga kami gara-gara masang lampu di jalan hampir dia digebukin oleh orang kalau kita nggak ngelindungi," kata Asiah.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x