Setelah 73 Tahun Mengudara, Radio BBC Indonesia Ditutup pada Akhir Tahun Ini

JAKARTA, KOMPAS.TV - BBC Indonesia mengumumkan akan meninggalkan gelombang radio mulai tahun depan. Siaran radio BBC Indonesia telah mengudara sejak 1949 atau 73 tahun lalu.

Melalui pengumuman yang disampaikan via Facebook, Senin (26/12/2022), BBC Indonesia mengaku akan berfokus pada situsweb dan platform-platform media sosial.

"BBC News Indonesia akan undur diri dari gelombang radio 30 Desember 2022 mendatang," demikian pengumuman BBC Indonesia.

BBC Indonesia diketahui melakukan siaran radio pertama pada 30 Oktober 1949, empat tahun setelah Indonesia merdeka. Sejak itu, radio BBC Indonesia kerap menyapa audiens baik dengan siaran dari Jakarta atau London.

Baca Juga: Jurnalis BBC Ditangkap, Digebuki, lalu Dilepaskan Saat Meliput Protes Lockdown Covid-19 di Shanghai

Kebijakan BBC menutup berbagai layanan di dunia, termasuk radio di Indonesia, telah disiarkan sejak September lalu. Waktu itu, BBC mengumumkan akan menutup 382 posisi di World Service demi penghematan.

Selain Indonesia, BBC mengaku akan menutup siaran radio dalam sembilan bahasa lain, di antaranya Arab, Persia, China, dan Bengali.

"Meskipun tidak ada biro mancanegara yang akan ditutup, banyak di antara biro tersebut yang akan berfokus pada layanan online untuk 'meningkatkan dampak pada pemirsa'," demikian tulis BBC.

BBC mengaku terpaksa menutup berbagai layanan karena naiknya biaya lisensi televisi di Inggris Raya dan inflasi. Sebagai gantinya, BBC World Service hendak memperluas layanan digital.

"Peran BBC tidak pernah sepenting ini di seluruh dunia. BBC dipercaya oleh ratusan juta orang untuk berita yang adil dan imparsial, terutama di negara-negara yang kekurangan pasokan (informasi)," kata Direktur BBC World Service Liliane Landor.

"Kami membantu orang-orang di masa krisis. Kami akan terus menghadirkan jurnalisme terbaik kepada audiens dalam bahasa Inggris dan lebih dari 40 bahasa, serta meningkatkan dampak dan pengaruh jurnalisme kami dengan membuat produk jurnalistik kami berkembang lebih jauh," lanjutnya.

Baca Juga: Waduh, Newsticker BBC Sebut Manchester United Sampah, Ada Apa?