Kompas TV nasional rumah pemilu

Jokowi Khawatir Disalahkan jika Ada Parpol Gagal Koalisi, Demokrat: Istana Seharusnya Netral

Kompas.tv - 22 Desember 2022, 14:20 WIB
jokowi-khawatir-disalahkan-jika-ada-parpol-gagal-koalisi-demokrat-istana-seharusnya-netral
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16 Partai Hanura, pada Rabu (21/12/2022) sore. (Sumber: Tangkap Layar kanal YouTube Osotv Channel)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Desy Afrianti

"Makanya di era SBY kemiskinan bisa turun 5,7 persen poin selama 10 tahun. Sedangkan di era Jokowi ini baru mampu menurunkan 1,04 persen poin di lima tahun pertama. Sedangkan ketika pandemi Covid, malah melonjak kembali," ujarnya. 

Ia menambahkan, masih ada waktu kurang lebih satu tahun setengah lagi bagi Jokowi dan jajaran Kabinet Indonesia Maju untuk fokus bekerja, bukan sibuk memikirkan cara melanggengkan kekuasaan.

"Kemiskinan bisa turun, meski tidak bakal mampu menyamai prestasi SBY. Pengangguran pun bisa berkurang. Setidaknya, ada legacy positif yang ditinggalkan pemerintahan ini di bidang ekonomi untuk pemerintahan selanjutnya yang benar-benar dirasakan rakyat manfaatnya," ujarnya. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kerap dijadikan kambing hitam dalam urusan politik, tak terkecuali pada tahapan Pemilu 2024. 

Kepala Negara pun mengaku mulai hawatir jika ada partai politik (parpol) yang nantinya gagal melakukan koalisi. Pasalnya, Jokowi menilai, Istana yang akan menjadi sasaran untuk disalahkan. 

Pernyataan ini disampaikan Jokowi dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (21/12/2022).

"Yang saya takutkan nanti kalau yang ada gagal koalisi, karena nanti yang dituduh Istana lagi," kata Jokowi. 

"Padahal, kita kan tidak mengerti koalisi antarpartai, ketua partai yang ketemu," ucapnya. 

Baca Juga: OSO akan Diskusi dengan Jokowi soal Capres yang Didukung Hanura pada Pilpres 2024

Jokowi menuturkan, tidak heran pihak Istana selalu jadi kambing hitam pada proses politik. Lantaran, hal itu disebutnya menjadi cara paling sederhana dan mudah. 

"Tapi paling enak mengambinghitamkan menuduh Presiden, menuduh Istana, menuduh Jokowi. Paling mudah dan paling enak," ujar Jokowi menyindir.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x