Kompas TV nasional kriminal

Psikolog Klinis Duga Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Magelang Alami Gangguan Psikologis

Kompas.tv - 1 Desember 2022, 19:26 WIB
psikolog-klinis-duga-pelaku-pembunuhan-satu-keluarga-di-magelang-alami-gangguan-psikologis
Rumah satu keluarga di Magelang yang ditemukan meningga dunia pada Senin (28/11/2022), dikitari garis polisi. (Sumber: Tribun Jogja)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Psikolog Klinis Liza Mariellly Djaprie menyoroti tindakan keji Dhio Daffa Syahdilla atau DDS (22) melakukan pembunuhan keluarganya sendiri dengan racun sianida.

Liza menduga, faktor pelaku melakukan pembunuhan karena memiliki gangguan psikologis, yakni psikopatik atau bisa saja gangguan kepribadian psikotik.

"Itu biasanya bisa karena memang dia memiliki gangguan psikologis, apakah dia punya gangguan kepribadian psikopatik (psikopat) atau gangguan kepribadian psikotik, mungkin ada halusinasi yang menyuruhnya menghabisi keluarganya bisa juga," kata Liza dalam Kompas Petang, Kompas TV, Kamis (1/12/2022).

Namun, dia juga menuturkan, aksi keji DDS juga kemungkinan dapat dipicu karena komunikasi konflik yang berkelanjutan.

"Bisa juga ini merupakan komunikasi konflik yang berkelanjutan, yang nampaknya baik-baik saja selama ini, namun terjadi ledakan yang luar biasa karena konflik tersebut tidak pernah terselesaikan," jelasnya.

Liza menerangkan, beberapa kasus gangguan psikologis memang bisa terlihat, yakni adanya kecenderungan perilaku maupun berpikir yang berbeda. Namun, lanjut dia, terkadang ada kasus yang tidak terlihat.

"(Gangguan psikologis tak terlihat), gangguannya tertutup, dia tampak masih berfungsi dengan baik, sosialisasi juga baik-baik saja, tapi ternyata mungkin misalnya menampung kemarahan luar biasa di dalam, ada yang namanya agresivitas terselubung," ujarnya.

"Jadi tertutup di dalam, kemudian (amarahnya) numpuk-numpuk, kemudian meledak. Ibaratnya kayak gas meledak itu, sudah tidak karu-karuan," imbuhnya.

Baca Juga: Psikologi Forensik Nilai Motif DDS Bunuh Satu Keluarga Lebih ke Ekonomi bukan Sakit Hati



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x