Kompas TV nasional update

Ada Bibit Siklon Tropis 93S di Samudera Hindia, BMKG Minta Hindari Perairan Berikut Ini

Kompas.tv - 5 November 2022, 08:46 WIB
ada-bibit-siklon-tropis-93s-di-samudera-hindia-bmkg-minta-hindari-perairan-berikut-ini
Ilustrasi gelombang tinggi. | Masyarakat diminta waspada setelah muncul bibit Siklon Tropis 93S di Samudera Hindia, Jumat (4/11/2022). (Sumber: Kompas.tv/Ant/Andreas Fitri Atmoko)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Terdapat bibit Siklon Tropis 93S di Samudera Hindia bagian barat Bengkulu, demikian disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) via rilis, Jumat (4/11/2022).

Bibit badai tersebut memiliki kecepatan angin maksimum hingga 30 knots atau 55 km/jam dengan tekanan udara minimum di pusat sekitar 1003 hPa.

"Sistem Bibit Siklon 93S bergerak ke arah Baratdaya-Barat, menjauhi wilayah Indonesia dengan kemungkinan untuk berkembang menjadi sistem siklon tropis dalam 24 jam kedepan," kata BMKG.

Kendati menjauh dari Indonesia, masyarakat diminta waspada dengan dampak cuaca yang ditimbulkan. Berikut dampak tidak langsung yang dijelaskan oleh BMKG.

Tinggi Gelombang 1.25 - 2.5 meter (Moderate):

  • Perairan timur Kep. Simeulue hingga Kep. Mentawai
  • Perairan barat Lampung
  • Teluk Lampung bagian selatan
  • Selat Sunda bagian selatan

Tinggi Gelombang 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea):

  • Perairan utara Sabang
  • Perairan barat Aceh
  • Perairan barat Kep.Simeulue hingga Kep.Mentawai
  • Perairan barat P.Enggano - Bengkulu
  • Samudera Hindia barat Sumatera
  • Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat

Baca Juga: 12 WNI ABK Kapal Kargo yang Karam di Laut Taiwan Belum Ditemukan, Salah Satu Korban Warga Bulukumba

Menyusul adanya bibit Siklon Tropis 93S tersebut, masyarakat diminta untuk:

  1. Menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak.
  2. Menghindari daerah rentan bencana, seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya.
  3. Mewaspadai potensi dampak seperti banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor dan banjir bandang, terutama di daerah rentan.
  4. Stakeholder terkait kebencanaan diminta terus meningkatkan kewaspadaan dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya.

Baca Juga: 18 Kapal Pesiar Berlabuh di Bali Sepanjang 2022, Pertanda Baik Sektor Pariwisata


 



Sumber : Kompas TV, bmkg.go.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x