Kompas TV nasional peristiwa

Tragedi Kanjuruhan, Temuan Awal KontraS dkk Bantah Narasi Minuman Alkohol: Informasi Menyesatkan

Kompas.tv - 10 Oktober 2022, 06:10 WIB
tragedi-kanjuruhan-temuan-awal-kontras-dkk-bantah-narasi-minuman-alkohol-informasi-menyesatkan
Penampakan Pintu 12 di Stadion Kanjuruhan. Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil membantah narasi temuan minuman alkohol di area Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. (Sumber: kompas.com)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil membantah narasi temuan minuman alkohol di area Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Bantahan ini disampaikan Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil yang terdiri dari LBH Pos Malang, LBH Surabaya, YLBHI, Lokataru, IM 57+ Institute, dan KontraS melakukan investigasi selama kurang lebih tujuh hari terhadap tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) yang menewaskan 131 orang. 

Tak hanya soal minuman keras (miras), Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil menyebut penggunaan istilah “kerusuhan” dalam peristiwa tersebut dipandang keliru. 

"Terkait dengan adanya narasi temuan minuman alkohol dan penggunaan terminologi 'kerusuhan' merupakan penyampaian informasi yang menyesatkan," Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil dalam keterangan resminya, Minggu (9/10/2022). 

Menurut Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil tidak mungkin ada minuman alkohol di lingkungan Stadion Kanjuruhan saat pertandingan Arema FC vs Persebaya, pasalnya terdapat pemeriksaan ketat sebelum masuk stadion.

"Perihal adanya minuman alkohol juga informasi yang dapat menyesatkan fokus penerangan kasus ini," tegasnya.

"Sebab tidak mungkin ada minuman alkohol di dalam stadion dikarenakan saat masuk ke dalam stadion dilakukan pengecekan yang sangat ketat oleh Panpel (Panitia Pelaksana) dan aparat kepolisian.

Baca Juga: Anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan: Korban Alami Radang Mata Parah, Bukan Lagi Merah tapi Cokelat

Sementara terkait penggunaan terminologi kerusuhan menurutnya juga tidak tepat, karena dalam tragedi Kanjuruhan, yang terjadi justru ialah serangan atau pembunuhan secara sistematis terhadap para warga sipil.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x