Kompas TV nasional hukum

IPW Sebut Ada Perlawanan di Internal Polri, Kubu Ferdy Sambo Sebar Serangan Isu Negatif ke Timsus

Kompas.tv - 18 Agustus 2022, 07:18 WIB
ipw-sebut-ada-perlawanan-di-internal-polri-kubu-ferdy-sambo-sebar-serangan-isu-negatif-ke-timsus
Kamaruddin Simanjuntak menduga Ferdy Sambo menguras rekening ATM milik Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat senilai Rp200 juta. (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia Police Watch (IPW) menyebut ada perlawanan di internal Polri setelah mantan Kadiv Propam Irjen ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriasnyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengatakan upaya perlawanan yang dilakukan kubu Irjen Ferdy Sambo memang tidak tampak di permukaan. Namun, hal itu menurutnya masih ada.

Baca Juga: Ada Dugaan Pencurian Uang Brigadir J Usai Terbunuh, Kamaruddin: Tak Terbayang Kejahatannya

Menurut Sugeng, salah satu upaya perlawanan yang dilakukan kubu Ferdy Sambo yaitu dengan menyebar serangan isu negatif terhadap para personel polisi yang tergabung dalam Tim Khusus atau Timsus Polri yang dibentuk Listyo Sigit.

"Perlawanan itu menurut saya masih ada. Namun, tidak tampak di permukaan. Perlawanan misalnya menyebarkan isu negatif ke timsus," kata Sugeng kepada wartawan di Jakarta, Rabu (17/8/2022), seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Sugeng karena itu meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk bertindak memperingatkan kelompok-kelompok pendukung Irjen Ferdy Sambo yang diduga memberikan perlawanan terkait penuntasan kasus kematian Brigadir J.

"Pak Kapolri sekiranya ada pihak-pihak yang mengintervensi, ikut campur dalam proses penyidikan, Pak Kapolri harus menertibkan, harus diberikan peringatan," ujarnya.

Baca Juga: Cerita di Magelang Sebelum Brigadir J Dibunuh, Perayaan Ultah Pernikahan Ferdy Sambo-Pertengkaran

Sugeng pun berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit tidak perlu ragu untuk memberikan peringatan kepada kelompok yang mendukung Irjen Ferdy Sambo tersebut.

Menurut Sugeng, langkah tersebut perlu dilakukan jika mereka ikut campur dalam proses penyidikan kasus pembunuhan Brigadir J.

Lebih lanjut, Sugeng mengakui bahwa Irjen Ferdy Sambo memang cukup memiliki pengaruh di Korps Bhayangkara. Hal itu ditandai dengan terlibatnya puluhan anggota Polri dalam mempengaruhi penyelidikan awal kasus pembunuhan Brigadir J.

“Pasti berpengaruh, makanya 36 orang yang ikut nyemplung dalam kasus ini, gimana tidak berpengaruh," ucap Sugeng.

Baca Juga: Kamaruddin Bongkar Skenario Gangguan Jiwa Istri Sambo: Dia Bisa Datang ke Mako Brimob-Suap Ajudan

Menurutnya, pengaruh Ferdy Sambo di internal Polri tidak terlepas dari posisinya yang menjabat sebagai Kadiv Propam Polri dan Kasatgasus Merah Putih.

Namun, langkah Kapolri yang mengambil tindakan dengan mencopot Irjen Ferdy Sambo dari jabatan Kadiv Propam tersebut dinilai sudah tepat.

Selain itu, Sugeng mengatakan, pembubaran Satgasus Merah Putih juga menjadi upaya untuk mengurangi pengaruh Ferdy Sambo di internal Polri.

"Iya salah satu bentuk mengurangi kekuatan, menghilangkan atau memutus mata rantai (pengaruh) tersangka FS," ujarnya.

Baca Juga: Fakta Kasat Narkoba Polres Karawang Ditangkap Bareskrim Polri, Antar Ribuan Ekstasi ke Klub Malam

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo sebelumnya mengatakan Anggota Polri yang diperiksa karena diduga melanggar etik dalam penanganan kasus Brigadir J kembali bertambah jadi 63 orang.

"Iya betul, info terakhir dari timsus," kata saat dikonfirmasi, Senin (15/8/2022).

Dari jumlah itu, kata Dedi, anggota Polri yang telah terbukti melanggar kode etik sebanyak 35 orang. Sementara itu, sisanya masih dalam proses pendalaman.

"Yang terperiksa 35 orang. Kemarin 36 karena tersangka kuat masih masuk yang diperiksa. Info terakhir dari itsus," ucap Dedi.

Dedi menambahkan dari total 36 orang itu, sebanyak 16 perwira polisi telah ditempatkan di tempat khusus (patsus) akibat pelanggaran tersebut.

Baca Juga: Brigadir J Disebut Ajudan Paling Disayang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Bikin Ajudan Lain Iri

"Untuk patsus saat ini total 16 org terdiri dari enam orang patsus di Mako dan 10 orang patsus di Provost," kata Dedi.

 




Sumber : Tribunbews.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x