Pacar Brigadir J Disebut Ketakutan Usai Diperiksa Polisi, Putuskan Keluar dari Pekerjaan Bidan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Jhonson Panjaitan, mengungkapkan kondisi pacar Brigadir J, Vera Simanjuntak usai diperiksa polisi.

Diketahui, beberapa waktu lalu Vera Simanjuntak menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polri di Mapolda Jambi pada Jumat (22/7/2022) hingga Minggu (24/7/2022).

Baca Juga: Ponsel Pacar Brigadir J Disita Penyidik, Terungkap Ada Jejak Komunikasi hingga Ancaman Sebelum Tewas

Vera diperiksa penyidik Polri terkait kasus tewasnya Brigadir J, yang merupakan ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Dalam pemeriksaan itu, Vera Simanjuntak dicecar sebanyak 32 pertanyaan oleh tim penyidik. Ia juga ditanyai terkait komunikasi terakhirnya dengan Brigadir J.

Setelah menjalani pemeriksaan itu, Vera disebut sangat ketakutan. Bahkan, vera disebut sampai mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai bidan di Merangin, Jambi, karena merasa tertekan.

"Dia merasa tertekan, akhirnya dia (Vera) memilih mundur dari pekerjaannya," kata Jhonson dikutip dariTribun Jambi.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Kekasih Brigadir J Usai Diperiksa di Polda Jambi, Ada Barang Disita Penyidik!

"HP sudah disita, saya tidak tahu diganti atau tidak. Yang bersangkutan sudah sangat ketakutan."

Jhonson mengakui, bahwa pihaknya merasa kecolongan perihal perlindungan terhadap saksi. Vera disebut telah terkena dampak besar usai menjalani pemeriksaan tersebut.

"Kami kecolongan. Sekarang ini secara riil pacar atau calon istri Brigadir Yosua sudah terkena dampak,” ujar Jhonson.

Jhonson menyebut, Vera mendapatkan dampak besar akibat pemberitaan mengenai apa yang ia jelaskan dalam BAP saat diperiksa sebagai saksi.

Baca Juga: Kekasih Brigadir J Ungkap Almarhum Sempat Dapat Ancaman Sebelum Tragedi Penembakan

Lebih lanjut, Jhonson mengatakan soal perlindungan. Menurutnya, dalam kasus tewasnya Brigadir J, justru pihak yang berhubungan atau berkomunikasi dengan Brigadir J yang harus mendapat perlindungan, termasuk Vera.

Namun sebaliknya, Jhonson menilai bahwa LPSK lebih mementingkan perlindungan terhadap Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo dan istrimya Putri Candrawathi.

Padahal, kata Jhonson, tekanan kepada saksi akan lebih besar setelah ada bukti-buki kuat yang disampaikan untuk menetapkan tersangka.

Seperti diketahui, komunikasi terakhir Vera dengan Brigadir J terjadi beberapa menit atau pukul 16.43 WIB sebelum Brigadir J dinyatakan tewas pada Jumat (8/7/2022).

Baca Juga: Ajudan Irjen Ferdy Sambo, Bharada E, Kembali Bertugas di Brimob, Polri: Statusnya Masih Saksi

Kini, ponsel milik Vera telah disita oleh tim penyidik untuk kepentingan penyidikan kasus tersebut.

Ponsel milik Vera tersebut akan diperiksa di laboratorium forensik karena ada jejak komunikasi dengan Brigadir J.

Mengutip Kompas.com, Brigadir J sempat mencurahkan isi hatinya kepada Vera sebelum tewas. Brigadir J disebut bercerita bahwa ia sedang memiliki masalah hingga merasa terancam.

"Kalau tentang itu memang ada diceritakan. Sekitar seminggu sebelumnya ada pembicaraan yang mengarah ke sana," kata Ramos Hutabarat, pengacara Vera, Minggu (24/7/2022).

Baca Juga: Anggota DPR Yakin Kasus Kematian Brigadir J akan Terungkap Jika Kapolri Punya Political Will

Jenazah Brigadir J diautopsi ulang pada Rabu (27/7/2022) oleh tim forensik gabungan guna kepentingan penyelidikan.

Proses autopsi ulang dilakukan di RSUD Sungai Bahar dengan penjagaan ketat personel Brimob Polda Jambi.

Jenazah Brigadir J kemudian dimakamkan kembali secara kedinasan di pemakaman d kawasan Sungai Bahar, Muaro Jambi, Jambi.

Baca Juga: Terungkap Detik-detik Irjen Ferdy Sambo Masuk ke Rumah Duluan, Lalu Disusul Istrinya dan Brigadir J