Kompas TV nasional kriminal

Kasus Perundungan yang Sebabkan Kematian Bocah di Tasikmalaya, Naik ke Proses Penyidikan

Kompas.tv - 25 Juli 2022, 18:24 WIB
kasus-perundungan-yang-sebabkan-kematian-bocah-di-tasikmalaya-naik-ke-proses-penyidikan
Ilustrasi perundungan. (Sumber: Bully Awareness Resistance Education)
Penulis : Vidi Batlolone | Editor : Hariyanto Kurniawan

Setelah itu, menurutnya, para orang tua dari sejumlah anak-anak tersebut dan aparatur wilayah melakukan pertemuan untuk membahas hal tersebut.

"Dari pertemuan itu, memang sama-sama memaklumi bahwa ini bagian dari kenakalan remaja yang ada di sana sehingga saat itu dilakukan perdamaian di antara mereka," katanya.

Meski sudah ada perdamaian, Ibrahim mengatakan proses hukum kasus tersebut tetap berlanjut untuk merespons adanya aduan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID).

"Dari KPAID bisa membuat laporan sehingga kita akomodasi laporan yang dibuat KPAID untuk memproses hukum kasus ini," kata Ibrahim.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Pelaku Bully Anak di Tasikmalaya Tetap Dihukum: Jangan dibiarkan

Sebelumnya di Hari Anak Nasional, Presiden Joko Widodo menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya seorang siswa di Tasikmalaya, yang menjadi korban perundungan.

Menurut Jokowi, kasus perundungan merupakan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.

Hal ini disampaikan presiden usai menghadiri puncak Perayaan Hari Anak Nasional di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat.

Butuh kerja sama dari orang tua, sekolah, tenaga pendidik, hingga masyarakat mencegah terulangnya kasus perundungan.

Presiden berharap semua elemen dapat menjaga dunia bermain anak dari perundungan.

Adapun peristiwa perundungan yang menimpa bocah kelas V SD itu terjadi di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Selain dirundung, bocah itu diduga dipaksa untuk melakukan tindakan asusila terhadap hewan.

Kemudian aksi perundungan itu diketahui dari rekaman video menggunakan ponsel. Adapun korban itu kini diketahui meninggal dunia setelah diduga mendapat perundungan tersebut.

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x