Kompas TV nasional sosial

Jangan Salah Paham! Rp750.000 Itu Tarif Naik Candi Borobudur, Bukan Harga Tiket Masuk Kawasannya

Kompas.tv - 6 Juni 2022, 18:34 WIB
jangan-salah-paham-rp750-000-itu-tarif-naik-candi-borobudur-bukan-harga-tiket-masuk-kawasannya
Ilustrasi Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menjelaskan, kenaikan tarif hingga Rp750.000 itu sejatinya untuk tiket naik Candi Borobudur. Bukan untuk tiket masuk kawasan wisatanya. (Sumber: Dokumentasi Biro Komunikasi Kemenparekraf)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney mencoba untuk meluruskan kabar yang tengah ramai belakangan ini, yaitu soal harga tiket Candi Borobudur.

Direktur Utama InJourney Dony Oskaria menjelaskan, harga tiket masuk kawasan wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, tidak mengalami kenaikan dalam waktu dekat.

Dony mengungkapkan, saat ini tarif untuk wisatawan lokal masih sebesar Rp50.000 per orang dewasa dan Rp25.000 bagi anak-anak.

"Jangan keliru soal tiket masuk Borobudur, ya. (Harga) tiket masuk tetap, tetapi tarif naik ke candinya yang diubah, dalam rangka membatasi (jumlah pengunjung)," jelas Dony, Minggu (5/6/2022).

Baca Juga: Membandingkan Tiket di Candi Borobudur dengan Tujuh Keajaiban Dunia, Wajarkah Rp750 Ribu?

Jadi, Dony menegaskan bahwa nominal Rp750.000 itu sejatinya akan berlaku untuk tarif naik Candi Borobudur.

Dony pun mengatakan, penetapan tarif yang begitu tinggi bagi pengunjung yang ingin menaiki Candi Borobudur itu bertujuan untuk menjaga kelestariannya.

Sebab, selama ini tak sedikit pengunjung yang kerap mengabaikan aturan ketika naik hingga ke bagian puncak Candi Borobudur.

Kebiasaan buruk itu seperti menaiki hingga menduduki stupa dan buang sampah sembarangan, yang dapat berdampak buruk terhadap kondisi fisik cagar budaya tersebut.

Baca Juga: Luhut Usul Tarif Masuk Borobudur Rp750 Ribu, Politikus PDIP: Masyarakat Miskin Enggak Mampu Bayar

"Karena itu, kami melihat, yang lebih penting itu sebetulnya unsur konservasinya. Bagaimana menjaga dan mempertahankan keberadaan Candi Borobudur sebagai warisan dan budaya," tegas Dony.

Selain menaikkan tarif naiknya, upaya pemeliharaan Candi Borobudur juga dilakukan dengan membatasi jumlah pengunjung.

Dony menyebutkan, rencananya jumlah pengunjung Candi Borobudur akan dibatasi menjadi 1.200 setiap harinya, dengan kuota kunjungan pelajar sebesar 20 persen.

Lebih lanjut, untuk bisa naik Candi Borobudur, para wisatawan juga mesti melakukan registrasi secara online terlebih dahulu agar mendapat tiketnya.

Berdasarkan informasi terkini, kebijakan pengetatan dan pembatasan pengunjung yang hendak menaiki Candi Borobudur itu bakal berlaku mulai minggu depan,

"Jadi, sudah dua tahu, (wisatawan) tidak bisa naik (Candi Borobudur). Karena memang dikhawatirkan, jika banyak orang naik, (kondisi) candinya menurun," tandas Dony.

Baca Juga: Kenaikan Harga Tiket Borobudur Picu Kebingungan, Dianggap Terburu-buru

Harga Tiket Masuk Kawasan Candi Borobudur

Sebagai ifnormasi, seperti yang sudah terpaparkan di atas bahwa tiket masuk kawasan Candi Borobudur tidak mengalami kenaikan.

Rincian harga tiketnya pun dapat dicek oleh publik lewat lewat laman resmi Candi Borobudur, borobudurpark.com.

Harga tiket masuk wisatawan lokal

  • Rp50.000 untuk orang dewasa (usia di atas 10 tahun).
  • Rp25.000 untuk anak-anak (usia 3-10 tahun).
  • Rp25.000 per orang, untuk rombongan pelajar atau mahasiswa yang terdiri dari minimal 20 peserta.

Harga tiket masuk turis asing

  • USD25 atau Rp350.000 untuk orang dewasa.
  • USD15 atau Rp210.000 untuk anak-anak.

Adapun, setiap tarif masuk kawasan Candi Borobudur tersebut, sudah termasuk premi asuransi sebesar Rp500 per orang.

 

 




Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x