Kompas TV nasional agama

11 Tanda-Tanda Jelang Kematian yang Paling Sering Terjadi, Penting untuk Diketahui

Kompas.tv - Diperbarui 4 September 2022, 14:31 WIB
11-tanda-tanda-jelang-kematian-yang-paling-sering-terjadi-penting-untuk-diketahui
Foto ilustrasi jelang kematian. Setidaknya ada 11 tanda-tanda kematian. (Sumber: skynews via tribunews)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kematian adalah suatu hal yang tak dapat dihindari. Jika sudah pada waktunya, maka setiap makhluk hidup pasti akan menemui kematian.

Menjelang kematian terdapat tanda-tanda fisik dan mental yang umumnya sering terjadi. Berikut ini merupakan tanda jelang kematian menjemput yang sering terjadi. 

Tanda-tanda kematian itu umumnya terjadi pada kematian alami, seperti karena alasan sakit atau usia lanjut.

Jika kematian itu terjadi karena faktor seperti bunuh diri atau kecelakaan, maka tanda kematian ini pun tidak tampak karena bukan peristiwa alami.

Tanda Jelang Kematian yang Sering Terjadi

Dikutip dari Healtline melalui Kompas.com berikut ini beberapa tanda-tanda menjelang kematian alami yang umum terjadi dan dialami oleh manusia:

Baca Juga: Ingat Kematian, Irfan Hakim Siapkan Tempat Pemakaman Keluarga di Pegunungan

1. Tidur Lebih Banyak

Beberapa bulan sebelum kematian alami,  orang akan mengalami tidur lebih banyak dari biasanya. Hal ini terjadi lantaran, saat mendekati kematian, metabolisme tubuh akan turun. Tanpa pasokan energi alami yang stabil, kelelahan mudah terjadi.

Dalam menghadapinya, disarankan untuk membiarkan mereka tidur dan bantu menemukan tempat yang nyaman untuk beristirahat.

2. Mengurangi makan dan minum

Ketika ajal hampir tiba, kebutuhan energi semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Kecenderungan itu terjadi karena merasa tidak membutuhkan banyak energi untuk melakukan banyak tugas sehari-hari, sehingga semangat makanan dan minuman berkurang.

Bahkan, ketika dihadapkan dengan menu atau masakan yang tiap hari disukai, orang sekarat serasa tidak ingin memakannya.

Dalam menghadapinya, disarankan untuk membiarkan mereka makan saat lapar, waktu di mana mereka menginginkannya.

Selain itu, sering-sering tawari mereka makan dan minum karena menghidrasi tubuh itu penting, sehingga baiknya selalu tawarkan mereka minuman segar.

Ketika mereka cukup lama tidak minat minum sama sekali, Anda dapat menepuk-nepuk ringan bibir mereka dengan sapu tangan basah atau dingin.

Hal itu agar kulit halus di sekitar bibir mereka tetap lembab.

Baca Juga: Burung Gagak, Hewan yang Identik dengan Tanda Kematian?

3. Perubahan di organ vital

Jelang kematian, orang yang sekarat umumnya mengalami penurunan tekanan darah. Saat tekanan darah rendah, ginjal juga akan berhenti bekerja. Anda mungkin melihat urin yang berwarna sawo matang, cokelat, atau merah kecokelatan.

Selain itu, perubahan pernapasan menjadi lebih jelas, detak jantung juga menjadi tidak teratur dan sulit dideteksi.

4. Menarik diri dari orang-orang

Nah, ini sering terjadi. Orang yang sakit keras perlahan-lahan menarik diri dari aktivitas sosial dan orang-orang di lingkungannya.

Hal itu sebenarnya alami ketika terjadi perubahan energi serta keinginan untuk menjaga hari-hari terakhir mereka.

Dalam menghadapinya, Anda tidak perlu tersinggung dengan sikap yang demikian. Sebab, belum tentu itu cerminan bagaimana perasaan mereka tentang Anda.



Sumber : Kompas TV, Healthline, Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x