Kompas TV nasional sosok

Ini Sosok Brigjen Iwan Setiawan, Danjen Kopassus Anyar Pilihan Andika Perkasa

Kompas.tv - 30 Maret 2022, 07:36 WIB
ini-sosok-brigjen-iwan-setiawan-danjen-kopassus-anyar-pilihan-andika-perkasa
Sosok Brigjen TNI Iwan Setiawan yang ditunjuk oleh Panglima TNI Andika Perkasa sebagai Komandan Jenderal (Danjen) (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Gading Persada

Terdapat kisah unik yang dimiliki jenderal bintang satu tersebut. Iwan rupanya menyukai hal yang menantang.

Baca Juga: Peneliti: Gletser Tertinggi Everest Mencair Cepat karena Krisis Iklim

Taklukan Gunung Everest

Kala dirinya berpangkat Letnan Satu (Lettu) dia menjadi pemimpin Tim Selatan untuk menaklukan Gunung Everest pada 1997 silam.

Danjen Kopassus saat itu, Prabowo Subianto yang menggagas rencana pendakian gunung tertinggi di dunia tersebut.

"Saya pada saat itu belum tahu apa itu Mount Everest. Bayangkan, kita naik gunung aja belum pernah, terutama gunung es," kenang Iwan dalam penaklukan Gunung Everest itu, dikutip dari Tribunnews, Rabu (30/3/2022).

Iwan melanjutkan, kala dirinya baru 100 meter, ia langsung muntah karena tak siap dengan cuaca yang dihadapinya.

"Saya baru berjalan 100 meter langsung muntah-muntah. Kaget dan memang tidak siap dengan cuaca dingin," terangnya.

Meski mengalami sakit di awal, Iwan pun tak menyerah karena merasa membawa mandat besar di pundaknya.

"Dan saya satu-satunya perwira Akmil yang memimpin. Tumpuan arah dari Pak Prabowo saat itu, termasuk negara, di mana saya bisa mengibarkan bendera merah putih," lanjutnya.

Ia mengisahkan dalam menaklukan gunung di hari kedua Iwan dan rombongan mendapatkan hal yang tak diharapkan. Iwan mengalami jatuh bangun.

"Saya terjatuh di ketinggian 8.500 m, begitu terjatuh saya terbayang istri saya sedang hamil besar. Saya berdoa untuk bisa selamat dan bisa kembali melihat istri saya melahirkan," tambahnya.

Baca Juga: Momen Kocak Istri Andika Perkasa Pura-pura jadi Pilot TNI AU Saat Jajal Pesawat Tempur

Ia mengisahkan berhasil mendaki Mount Everest tetapi kehabisan oksigen.

"Bayangkan nggak orang bisa hidup di ketinggian 8.500m dengan suhu minus 50 derajat?" ujarnya.

Berkat kekuatan doa, Iwan dan rombongan pun berhasil selamat dan mengibarkan Bendera Merah-Putih di Puncak Gunung Everest.

"Begitu kembali, berhasil, saya dijemput sama 20 jenderal waktu itu kemudian kita menjadi orang Asia pertama," tutur Iwan.




Sumber : Tribunnews


BERITA LAINNYA



Close Ads x