Kompas TV nasional peristiwa

Lima Langkah BPBD DKI Antisipasi Banjir Hadapi Cuaca Ekstrem di Jakarta hingga Pekan Depan

Kompas.tv - 19 Februari 2022, 11:24 WIB
lima-langkah-bpbd-dki-antisipasi-banjir-hadapi-cuaca-ekstrem-di-jakarta-hingga-pekan-depan
Mendung tebal menghiasi langit Jakarta diamati dari kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (5/2/2022). Sejak 17 hingga 23 Februari 2022, cuaca ekstrem akan terjadi di Jakarta dan BPBD DKI sudah menyiapkan langkah antisipasi terutama terkait timbulnya banjir. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang untuk wilayah DKI Jakarta.

Potensi hujan sedang-lebat diprediksi terjadi sejak 17 sampai 23 Februari 2022.

Merespon itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta kemudian mempersiapkan beberapa langkah dan mengantisipasi banjir.

Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, setidaknya ada lima langkah yang disiapkan untuk mengantisipasi banjir di tengah cuaca buruk ini.

Langkah tersebut mengacu pada Instruksi Gubernur (Ingub) DKI Jakarta No. 59/2021 tentang antisipasi ancaman banjir dan angin kencang pada masa pandemi Covid-19.

Melalui Ingub tersebut para perangkat daerah melakukan sejumlah kegiatan antisipasi sesuai dengan tugas masing-masing sejak Desember tahun 2021.

Baca Juga: Info Cuaca Jakarta Hari Ini, Waspadai Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang

Lima langkah BPBD DKI Jakarta untuk antisipasi banjir saat cuaca ekstrem yakni:

Pertama, melakukan koordinasi dengan para perangkat daerah untuk antisipasi cepat bila terjadi banjir/genangan. 

Kedua, melakukan peringatan dini melalui sms blast ataupun DWS bila terjadi siaga 3,2 dan 1 kepada masyarakat dan aparat di daerah-daerah yang memiliki kemungkinan terdampak.

Ketiga, melakukan pengecekan sarana-sarana prasana penanganan Banjir maupun lokasi pengungsian di wilayah kelurahan.

Keempat, mendistribusikan personel TRC ke wilayah kota untuk membantu percepatan penanganan dan koordinasi saat terjadi bencana.

"Untuk yang kelima, menyediakan logistik untuk mendukung kebutuhan pengungsi melalui koordinasi dengan para wali kota sebagai komandan bencana di 5 wilayah kota administrasi dan Kabupaten Kepulauan Seribu," ungkap Isnawa dilansir dari Tribunnews.com, Sabtu (19/2/2022).

Selain itu, Isnawa mengatakan pihaknya tengah menggencarkan penyebarluasan informasi dini perigatan cuaca dari BMKG kepada masyarakat baik melalui SMS maupun kanal media sosial.

"Langkah antisipasi lainnya, pemprov melakukan pendistribusian sarana dan prasarana penanganan banjir, seperti perahu, ringbouys, jaket pelampung, dan sebagainya," terang Isnawa.

Isnawa juga mengimbau masyarakat Ibu Kota apabila terjadi banjir, genangan atau kejadian darurat lainnya segera hubungi nomor telepon 112, siaga 24 jam dan bebas pulsa.

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Selasa 8 Februari, 32 Wilayah Terdampak

Sebelumya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga mengingatkan warga Jakarta untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yakni curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi disertai angin kencang dan petir.

Anies membagikan peringatan cuaca ekstrem tersebut melalui cerita di akun Instagram @aniesbaswedan yang dipantau di Jakarta, Kamis (17/2/2022). 

Selain hujan sedang hingga tinggi disertai petir dan angin kencang, juga perlu diwaspadai potensi gelombang tinggi. Anies dalam informasi tersebut juga meminta warga apabila dalam kondisi darurat dapat menghubungi nomor telepon 112.

Sementara itu, berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan dalam periode sepekan ke depan, di beberapa wilayah Indonesia.

Kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan aktifitas dinamika atmosfer seperti aktifnya "Madden Julian Oscillation" (MJO) yang saat ini berada pada fase tiga di sekitar Samudera Hindia dan menunjukkan kontribusi cukup signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

Kondisi tersebut juga diperkuat dengan fenomena gelombang atmosfer yaitu gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial yang cukup aktif di beberapa wilayah.

Kemudian, adanya pola tekanan rendah yang memicu terbentuknya pumpunan dan belokan angin, yang diperkuat juga dengan adanya pengaruh labilitas udara dalam skala lokal.

Mengamati potensi tersebut, BMKG memberikan peringatan dini terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, serta gelombang tinggi salah satunya diprediksi terjadi di wilayah DKI Jakarta.

Masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, genangan, tanah longsor, angin kencang, hingga pohon tumbang.

Informasi banjir terkini dapat dipantau melalui situs https://pantaubanjir.jakarta.go.id/peta-banjir-berbasiskan-rt.

Baca Juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Rabu 9 Februari, BMKG Sebut Ada 32 Wilayah yang Diprakirakan Terdampak




Sumber : Antara/Tribunnews


BERITA LAINNYA



Close Ads x